Jenderal Dudung Beri Dukungan Morel untuk Pasukan TNI AD yang Dikirim Menangani KKB

Jumat, 10 Februari 2023 – 19:05 WIB
Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman usai Rapat Pimpinan TNI AD Tahun Anggaran 2023 di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Jumat (10/2/2023). (ANTARA/Melalusa Susthira K.)

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengatakan bahwa TNI AD memberangkatkan pasukan ke Papua untuk menangani aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Pasukan TNI AD itu diberangkatkan melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (10/2).

BACA JUGA: KKB Berulah Lagi, Bakar Pesawat Milik Susi Air di Nduga 

“Pada hari ini saya akan ke Halim (Bandara Halim), ingin melihat pasukan yang akan diberangkatkan ke Papua. Saya akan memberikan (dukungan) morel kepada mereka,” kata Jenderal Dudung sesuai Rapim TNI AD di Mabesad, Jakarta, Jumat (10/2) sore.

Mantan Panglima Kostrad itu menyebut akan mengantarkan langsung pasukan TNI AD yang bertolak ke Papua melalui Bandara Halim Perdanakusuma untuk memberikan dukungan morel agar dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

BACA JUGA: Kombes Benny: Penumpang Susi Air dan Pekerja yang Disandera KKB Sudah Dievakuasi

"Semoga melaksanakan tugas dengan baik dan menjaga masyarakat yang ada di sana dari ancaman-ancaman atau intimidasi dari kelompok-kelompok KKB," katanya pula.

Jenderal bintang empat itu menyebut pasukan TNI AD yang  diberangkatkan ke Papua difokuskan untuk penanganan KKB di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

BACA JUGA: Keberadaan Pilot Susi Air belum Diketahui, TNI dan Polri Masih Terus Mencari

"Kayaknya, khususnya untuk Paro saja," ungkap Jenderal Dudung.

Selain mengevakuasi pilot Susi Air, kata Dudung, pasukan TNI AD yang diberangkatkan itu juga untuk mengejar KKB yang melakukan pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2).  "Kira-kira begitulah. Dua-duanya, target itu harus tercapai," katanya.

Meski demikian, Jenderal Dudung enggan membeberkan jumlah pasukan dan satuan elite TNI AD mana yang diberangkatkan ke Papua karena itu merupakan rahasia demi menjaga keamanan.

Jenderal Dudung menekankan bahwa pihaknya akan melakukan pendekatan humanis, namun, tetap tegas terhadap KKB di Papua sebagaimana arahan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.

"Pendekatan tetap humanis, tetapi sebetulnya yang bisa menjawab ini adalah kewenangan Mabes TNI. Kalau saya, kan,  hanya mengirim, tetapi yang menggunakan itu Mabes TNI. Konsepnya, saya lihat Panglima tetap persuasif, humanis, dan tegas terhadap para pelaku teroris," kata Jenderal Dudung.

Sebelumnya, Pesawat Susi Air Jenis Pilatus Porter PC 6/PK-BVY dilaporkan hilang kontak, Selasa, pukul 06.35 WIT, di Lapangan Terbang Distrik Paro saat terbang dengan rute Timika-Paro-Timika.

Dua jam berselang, Susi Air mendapati pemancar sinyal darurat atau "Emergency Locator Transmitter" (ELT) pesawat tersebut dalam posisi aktif pukul 09.12 WIB, kemudian direspons perusahaan dengan kondisi darurat lewat pengiriman pesawat lain guna mengecek posisi pesawat.

Namun, pesawat ditemukan dalam kondisi terbakar di landasan Lapangan Terbang Distrik Paro.

Lima penumpang pesawat milik Susi Air saat ini sudah berhasil dievakuasi dari Paro ke Timika.

Sementara itu, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyebut pihaknya saat ini mengutamakan mencari keberadaan Pilot Pesawat Susi Air Philips M setelah mendeteksi keberadaannya.

Menurut Yudo, Philips tidak disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM melainkan melarikan diri setelah diancam saat pesawat diduga dibakar kelompok tersebut. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler