jpnn.com - jpnn.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mewanti-wanti kepada anak buahnya yang ditugaskan di mancanegara agar tidak melakukan tindakan ilegal.
Pernyataan Gatot itu sebagai respons atas kabar tentang pasukan penjaga perdamaian asal Indonesia yang ditangkap di Bandara El-Fasher di Darfur, Sudan karena diduga menyelundupkan senjata dan amunisi.
BACA JUGA: Wiranto Tak Percaya Personel Polri Selundupkan Senjata
Gatot memerintahkan personel TNI yang dikirim ke luar negeri tidak melakukan tindakan ilegal, termasuk membawa barang-barang terlarang dari daerah penugasan. “Itu tindakan yang tidak dapat ditolelir," ujar Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (24/1) saat melepas 175 Prajurit Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-N/Monusco yang akan dikirim ke Republik Demokratik Kongo.
Menurut Gatot, anggota TNI yang menjadi pasukan penjaga perdamaian di luar negeri tidak boleh membuat malu institusi ataupun bangsa dan negara. Sebab, hal itu akan merusak citra yang selama ini sudah terbangun dengan baik.
BACA JUGA: Pengamat: Citra Polri Mau Dirusak di Mata Internasional
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu menegaskan, keberhasilan pelaksanaan tugas sangat menentukan citra dan prestasi, serta keberlanjutan misi-misi perdamaian Indonesia di masa depan. "Beberapa kali terjadi kejadian yang mencoreng nama Indonesia," katanya.
Sebelumnya otoritas di Darfur Utara, Sudan menangkap anggota Polri yang tergabung dalam Satgas Garuda Bhayangkara di Bandara El-Fasher, Jumat (20/1) karena diduga hendak menyelundupkan senjata saat meninggalkan negara yang sarat konflik itu. Mereka merupakan bagian dari Formed Police Unit (FPU) United Nations Mission in Darfur (UNAMID).(cr2/JPG)
BACA JUGA: Yakinlah, Tak Mungkin TNI Selundupkan Senpi dari Sudan
BACA ARTIKEL LAINNYA... PBB juga Investigasi Senjata Selundupan di Sudan
Redaktur & Reporter : Antoni