jpnn.com - JAKARTA - Jenderal Gatot Nurmantyo selama sekitar lima jam menjalani proses fit and proper test sebagai calon Panglima TNI di Komisi I DPR, Rabu (1/7). Meski lega karena akhirnya mengantongi persetujuan dari DPR, namun calon tunggal Panglima TNI itu mengaku sempat kepanasan lantaran berjam-jam meladeni para politikus di Senayan.
"Syukur alhamdulillah akhirnya setelah hampir lima jam semuanya bisa selesai. Lima jam itu panas saja,” katanya usai menjalani fit and proper test tadi malam.
BACA JUGA: Naik Hercules, Langsung Datang ke Bandara, Tarifnya?
Tentara kelahiran Tegal, Jawa Tengah itu mengaku tak menyangka dengan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam fit and proper test. Ia menganggap para politikus di Komisi I DPR memang menguasai persoalan.
“Pertanyaan yang disampaikan tidak saya duga. Makin malam makin menggigit. Ini yang membuat saya bangga dengan Komisi I," katanya.
BACA JUGA: Data Jumlah Korban Mana yang Benar?
Gatot memang telah mengantongi persetujuan sebagai calon Panglima TNI. Namun, ada sejumlah catatan dari fraks-fraksi di DPR yang menyertainya. "Saya sudah catat dan akan jadi komitmen. Itu memang yang harus dilakukan dan dipertanggungjawabkan," tegasnya.
Salah satu yang akan menjadi prioritas Gatot adalah mendorong industri pertahanan dalam negeri. Dia yakin TNI ke depan akan menggunakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) produksi dalam negeri.
BACA JUGA: Inilah Nama-nama Korban Hercules C-130
"Bagaimanapun juga, kita harus besarkan industri pertahanan. Ada transfer teknologi, lambat laun yang kami beli itu bisa diproduksi dalam negeri," tandas tentara yang juga Kepala Staf TNI Aangkatan Darat (KSAD) itu.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Janjikan Peremajaan Alutsista, Tapi Kapan?
Redaktur : Tim Redaksi