Jenderal Gatot Nurmantyo Menyampaikan Pernyataan Mengejutkan

Selasa, 22 September 2020 – 13:02 WIB
Para tokoh saat menghadiri deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (18/8), antara lain Din Syamsuddin dan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo mengungkapkan fakta-fakta hasil penelusurannya tentang kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) gaya baru.

Menurut Jenderal Gatot, gerakan kebangkitan komunis sudah terendus sejak 2008 dan  sampai sekarang semakin nyata terlihat.

BACA JUGA: Jenderal Gatot Nurmantyo: Saat Menjadi Panglima TNI, Saya Melihat Itu Semua

Gatot Nurmantyo bahkan mengklaim, lantaran berupaya "membungkus" gerakan kebangkitan PKI itu, makanya dia diganti sebagai Panglima TNI.

"Pada saat itu sahabat saya dari salah satu partai, saya sebut saja PDIP,  menyampaikan 'Pak Gatot itu harus dihentikan. kalau tidak bapak bisa diganti'. Saya sampaikan terima kasih tetapi saya tegas karena ini adalah benar-benar berbahaya," tutur Jenderal Gatot dalam kanal Hersubeno di YouTube.

BACA JUGA: KAMI Suarakan Penundaan Pilkada, Gatot Nurmantyo Ingatkan Presiden Jokowi

"Dan memang benar-benar saya diganti, selanjutnya semakin nyata sekarang ini," sambungnya.

Gatot Nurmantyo juga membuka fakta upaya membangkitkan PKI dengan mengganti Hari Kelahiran Pancasila menjadi 1 Juni.

BACA JUGA: Hakim MK Minta Rizal Ramli Tegas, jadi Capres 2024 atau Tidak

Padahal 1 Juni ini adalah konsep Trisila dan Ekasila yang disampaikan Bung Karno.

"Mereka sudah investasi dulu, jadi secara tidak langsung hampir seluruh bangsa memperingati hari kelahiran Pancasila di tanggal 1 Juni," cetusnya.

Dan ini kemudian dilanjutkan dengan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

Menurut Gatot, RUU HIP sangat bertentangan dengan UUD 1945.

Dalam Pasal 29 UUD 1945 menyatakan bahwa dasar negara Indonesia adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Namun, di RUU HIP diganti keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Jadi yang dikatakan dasar adalah bahwa sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa itu yang mendasari sila ke-2, ke-3, ke-4 dan ke-5. Kemudian diganti keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini adalah manifesto yang disampaikan DN Aidit pada Tahun 1963," tegasnya.

Gatot secara tegas mengatakan, RUU HIP itu secara nyata ingin mengubah Pancasila.

Padahal dalam pembukaan UUD 1945 mengatakan bahwa dasar negara adalah Pancasila. 

"Kalau diganti maka akan mengubah negara ini. Siapa lagi kalau itu bukan PKI. Anehnya sampai sekarang RUU HIP  tidak hapus, hanya ditunda saja. Mereka bersikeras atas hal itu. Dasar inilah yang melatarbelakangi saya untuk bergabung bersama-sama rekan seperjuangan dalam KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia)," tandasnya. (esy/jpnn)

 

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler