Jenderal Maruli Bakal Bentuk Batalion Baru Untuk Swasembada Pangan di Kalimantan

Senin, 16 Desember 2024 – 01:00 WIB
Arsip foto - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Minggu (13/10/2024). ANTARA/Donny Aditra

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengungkapkan rencana pembentukan batalion infanteri (yonif) teritorial pembangunan di beberapa daerah di Kalimantan, termasuk Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Dia menyebut pembentukan itu untuk mendukung ketahanan pangan dan swasembada pangan, yang merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

BACA JUGA: 6 Batalion Respons Cepat Brimob Kini Dilengkapi Senjata Organik Modern

“Sudah dikonsepkan ada batalion, terus ada kompi produksi. Kalau nanti batalion dibentuk, ada tempatnya seperti di Wanam dan di Kurik, itu mereka akan fokus. Itu kan batalion tempur sebetulnya, nanti kan ada di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, nanti kan ada batalion-batalion, kami gabung semua,” kata KSAD saat jumpa pers di Jakarta, Minggu.

Wanam dan Kurik merupakan wilayah di Kabupaten Merauke, Papua, yang saat ini dipersiapkan pemerintah untuk menjadi lumbung pangan program swasembada pangan.

BACA JUGA: Lihat, Gelora Semangat Irjen Iqbal Kukuhkan Tunggul Batalion C Brimob Bhara Daksa Narasinga

Maruli mengatakan untuk mencetak sawah yang luasnya ratusan ribu hektare, TNI AD tidak hanya dapat mengandalkan bintara pembina desa (babinsa), karena pengerjaan lahan seluas itu membutuhkan prajurit dalam jumlah besar, setidaknya se-batalion.

“Babinsa cuma satu orang, satu desa. Gak mungkin dia ngurus. Ngurus 1.000 meter itu setengah mati, harus batalyon. Kita mau main ratusan ribu hektare lho ini. Kalau babinsa cuma petak-petak saja,” kata Maruli.

BACA JUGA: Kementan Terbitkan Kebijakan Perlindungan Lahan Pertanian Demi Swasembada Pangan

TNI Angkatan Darat pada 2 Oktober 2024 membentuk lima Yonif Teritorial Pembangunan di Papua, yaitu Yonif 801/Ksatria Yuddha Kentswuri bermarkas di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua; Yonif 802/Wimane Mambe Jaya bermarkas di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua; Yonif 803/Nduka Adyatma Yuddha bermarkas di Kabupaten Boven Digoel di Provinsi Papua Selatan; Yonif 804/Dharma Bhakti Asasta Yudha bermarkas di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan; dan terakhir Yonif 805/Ksatria Satya Waninggap bermarkas di Sorong, Papua Barat Daya.

Yonif-yonif itu, yang merupakan satuan tempur TNI AD mempunyai spesifikasi khusus produksi, di antaranya untuk produksi pangan.

“Batalion-batalion ini di bawah komando daerah militer (kodam), ada Kodam XVIII/Kasuari dan Kodam XVII/Cenderawasih. Batalyon ini punya spesifikasi untuk ada batalyon konstruksi, ada batalyon produksi. Kami akan melaksanakan program pertanian di wilayah Papua dan batalion-batalion ini akan membantu," kata Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto saat acara peresmian lima batalyon baru itu di Jakarta pada 2 Oktober 2024.

Lima yonif itu masing-masing diperkuat oleh 691 prajurit TNI AD yang berasal dari Papua dan didatangkan dari daerah-daerah lain antara lain dari Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. (antara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Yakin Swasembada Pangan Kunci Pengendalian Inflasi


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler