JAKARTA -- Mayor Jenderal TNI (Purn) Saurip Kadi menyarankan para koruptor mencontoh 11 oknum Kopassus yang mengakui perbuatannya menyerang Lapas Klas IIB Cebongan, Sleman.
Menurutnya, selama ini pejabat korup cenderung tak punya malu, dan justru menyembunyikan perbuatan memakan uang rakyat. Berbeda dengan anggota Kopassus yang secara jantan mengakui perbuatannya.
"Menurut saya harus ditiru oleh para koruptor, para penyelenggara negara yang gunakan kekuasaannya untuk kepentingan sendiri dan kelompoknya sehingga negara ini amburadul. Jadilah ksatria seperti anak-anak itu," ujar Saurip di Jakarta, Sabtu (6/4).
Saurip pun menyebut langkah TNI dan Kepolisian RI sudah tepat dengan mencopot Pangdam IV Diponegoro dan Kapolda DIY. Menurutnya, para pimpinan memang harus bertanggung jawab atas perbuatan anak buahnya.
"Sudah barang tentu semua pimpinan TNI di jajaran manapun yang mencoba untuk tutup-tutupi dan tidak jujur, dengan segala pernyataan dan sikapnya harus ditindak. Syukur kalau tahu diri dengan cara mengundurkan diri. Itu jauh lebih ksatria," pungkasnya.
Seperti diketahui, 11 oknum Kopassus dikabarkan telah mengakui perbuatannya sehari setelah peristiwa di Cebongan, 23 Maret dini hari.
Mereka melakukan aksi itu karena balas dendam atas kematian Sertu Heru Santoso yang diduga dibunuh oleh empat tahanan titipan Polda DIY di Lapas Cebongan, Decky cs. Sebelum adanya jumpa pers terkait pengakuan ke 11 oknum ini, TNI dan Kopassus membantah keterlibatan pasukannya dalam aksi brutal itu. (flo/jpnn)
Menurutnya, selama ini pejabat korup cenderung tak punya malu, dan justru menyembunyikan perbuatan memakan uang rakyat. Berbeda dengan anggota Kopassus yang secara jantan mengakui perbuatannya.
"Menurut saya harus ditiru oleh para koruptor, para penyelenggara negara yang gunakan kekuasaannya untuk kepentingan sendiri dan kelompoknya sehingga negara ini amburadul. Jadilah ksatria seperti anak-anak itu," ujar Saurip di Jakarta, Sabtu (6/4).
Saurip pun menyebut langkah TNI dan Kepolisian RI sudah tepat dengan mencopot Pangdam IV Diponegoro dan Kapolda DIY. Menurutnya, para pimpinan memang harus bertanggung jawab atas perbuatan anak buahnya.
"Sudah barang tentu semua pimpinan TNI di jajaran manapun yang mencoba untuk tutup-tutupi dan tidak jujur, dengan segala pernyataan dan sikapnya harus ditindak. Syukur kalau tahu diri dengan cara mengundurkan diri. Itu jauh lebih ksatria," pungkasnya.
Seperti diketahui, 11 oknum Kopassus dikabarkan telah mengakui perbuatannya sehari setelah peristiwa di Cebongan, 23 Maret dini hari.
Mereka melakukan aksi itu karena balas dendam atas kematian Sertu Heru Santoso yang diduga dibunuh oleh empat tahanan titipan Polda DIY di Lapas Cebongan, Decky cs. Sebelum adanya jumpa pers terkait pengakuan ke 11 oknum ini, TNI dan Kopassus membantah keterlibatan pasukannya dalam aksi brutal itu. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... LP Cebongan Diserang Kopassus, Sutiyoso Anggap Wajar
Redaktur : Tim Redaksi