Jenderal Polisi Heran KKB Bisa Beli Senjata dan Amunisi Mahal

Senin, 10 Mei 2021 – 19:09 WIB
Kabaintelkam Mabes Polri Komjen Pol Paulus Waterpauw. ANTARA/Evarukdijati

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri Komjen Paulus Waterpauw mengatakan petugas gabungan cukup sulit menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, karena kelompok yang telah dilabeli sebagai teroris oleh pemerintah tersebut menguasai medan.

"Saya mau katakan di momen ini kita sabar mengikuti apa yang menjadi kebijakan. Karena sudah sangat sulitnya menangani mereka ini, mereka menguasai medan dan semuanya," kata Komjen Paulus Waterpauw di Jakarta, Senin (10/5).

BACA JUGA: Pendiri OPM Peringatkan Veronica Koman: Anda Provokator yang Pengecut!

Dia mengatakan dengan labelisasi teroris kepada KKB, maka pemerintah akan mengetahui siapa yang menyokong hingga mendanai.

Pada ranah tersebut ada ruang yang bisa dimasuki oleh Densus 88 guna menanganinya.

BACA JUGA: Orang Tua dan Tetangga Kaget Saat RAF Ditangkap Densus, Inilah Profesinya

Mantan Kapolda Sumatera Utara dan Papua tersebut mengaku heran dengan KKB yang bisa membeli senjata dan kebutuhan lain.

"Memang aneh, tidak bekerja, tidak punya penghasilan tetap, tapi bisa membeli senjata dan amunisi yang begitu mahal, itu dari mana," ujar dia mempertanyakannya.

Menurutnya pula, terdapat beberapa alasan dari mana sumber pendapatan KKB, sehingga bisa membeli senjata dan amunisi. Pada bagian itulah yang sedang dicari oleh pemerintah dan harus diputus.

Menyangkut label teroris, Komjen Pol Paulus Waterpauw terus mengingatkan masyarakat terutama di Bumi Cenderawasih agar tidak salah mengartikan, karena cap itu hanya khusus kepada KKB saja.

Ketua Program Studi Kajian Terorisme Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia Muhamad Syauqillah mengatakan ada banyak hal yang bisa dilakukan banyak pihak termasuk menyampaikan masukan kepada pemerintah terkait konflik yang terjadi di Papua.

"Masukan-masukan tersebut tidak hanya berguna bagi masyarakat Papua, tetapi juga masyarakat Indonesia secara umum. Sebab Papua adalah bagian yang tidak bisa terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," katanya. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler