jpnn.com, LEMBANG - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menutup kegiatan pendidikan Sespimti Dikreg ke-31 dan Sespimmen Dikreg ke-62 Tahun 2022 di Lembang, Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu, Sigit memberikan arahan kepada peserta didik yang sudah lulus untuk menyiapkan diri menjadi pemimpin yang profesional dan mau turun langsung ke lapangan.
BACA JUGA: Saat Kapolri Sidak Lokasi Pembuatan SIM, Kompol Akasa: Siap, Jenderal
"Saya selalu ingatkan bahwa sebentar lagi rekan-rekan akan kembali bertugas, apa yang kalian dapatkan di sini, tentunya menjadi bekal pada saat kembali melaksanakan tugas di lapangan," ujar Sigit.
Mantan Kadiv Propam Polri itu mengingatkan segala ilmu yang diperoleh selama pendidikan harus bisa diimplementasikan untuk menjadi pemimpin yang merangkul anggota dan melayani masyarakat.
BACA JUGA: Gedung Universitas Bhayangkara Diresmikan, 4 eks Kapolri Sampai Hadir
"Jangan pernah takut dan ragu untuk terus melakukan hal yang terbaik kepada masyarakat," ujar Sigit.
Sigit menyebut para calon pemimpin Polri masa depan harus memiliki tiga kompentensi yakni, teknis, etika, dan leadership. Dengan menguasai hal itu, Sigit meyakini, para lulusan akan menjadi sosok yang bisa diteladani oleh anggota serta masyarakat.
BACA JUGA: Kumpulkan Kapolri hingga Menkes, Jokowi: Jangan Anggap Kasus Gagal Ginjal Kecil, Ini Masalah Besar
Dengan terciptanya sosok pemimpin yang diteladani, menurut Sigit, akan menghindari dari segala macam bentuk potensi pelanggaran yang dilakukan oleh anggota, seperti pungutan liar (pungli), tidak profesional, perilaku buruk, kesewenang-wenangan, hingga perilaku kasar.
Apabila dapat dicegah potensi pelanggaran sejak dini, diharapkan hal itu dapat mengembalikan tingkat kepercayaan publik, yang sempat menempatkan Polri menjadi salah satu lembaga negara yang paling dipercaya oleh masyarakat.
"Jadi, ini adalah catatan-catatan yang harus diperbaiki, dihilangkan. Sehingga potret rekan-rekan ke depan akan menjadi lebih baik," tutur Sigit.
Dalam kesempatan itu, Sigit kembali mengingatkan soal pengarahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera dipahami serta ditindaklanjuti dengan baik dalam penerapannya.
Eks Kapolda Banten itu mengingatkan para peserta lulusan Sespimti dan Sespimmen untuk terus menyiapkan diri guna menghadapi tantangan dan dinamika global yang penuh ketidakpastian.
Mulai dari krisis global yang berdampak ke Indonesia, konflik antara Rusia dan Ukraina, mengamankan Presidensi G-20, Pemilu 2024, hingga menindak tegas segala bentuk kejahatan-kejahatan konvensional yang dapat meresahkan masyarakat.
Tak lupa dia menyinggung soal sejumlah kasus besar yang belakangan membuat kepercayaan publik terhadap Korps Bhayangkara menurun.
"Terhadap peristiwa yang ada, saya selalu sampaikan saat ini kita (Polri) terus diuji, ibarat emas saat ini kita sedang ditempa, dipanaskan, dimurnikan, diayak untuk bisa menjadi emas 24 karat," kata Kapolri.
Dia menyebut dalam proses pemurniaan itu, para anggota tinggal memilih, apakah menjadi yang dileburkan atau bagian dari emas 24 karat.
"Jadi, saya kira semua sepakat bahwa rekan-rekan akan masuk menjadi bagian kelompok yang menjadi emas 24 karat," pungkas Sigit. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Keluarkan Instruksi, Kapolres Lubuklinggau Sudah Pakai Motor Jadul
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan