Jengkel jika SBY Diolok-olok

Rabu, 23 Oktober 2013 – 21:02 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pakar komunikasi politik Tjipta Lesmana mengaku jengkel jika publik mengolok-olok Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Meski dia juga punya pendapat bahwa negara ini makin rusak, tapi ditegaskan dirinya tak suka jika presiden diolok-olok.

 "Saya jengkel juga presiden diolok-olok. Banyak yang tanya itu, saya tidak punya upaya untuk menahan olok-olokan itu," ujar Tjipta Lesmana dalam acara Diskusi dan Bedah Buku "Presiden Dalam Pusaran Politik Sengkuni", karya Bambang Soesatyo, di press room DPR, Senayan Jakarta, Rabu (23/10).

BACA JUGA: Setahun, Pejabat Eselon I Terima Honor Hingga 300 Kali

Meski demikian, dia setuju jika ada yang berpendapat negara ini makin rusak. Dia mengatakan karena kondisi negara ini semakin semraut maka dia akan tetap berbicara bahwa negara ini semakin rusak.

"Dimana-mana saya akan ngomong, makin rusak negara ini. Indonesia negara nomor tiga terbesar demokrasi. Tapi ngomong takut. Dimana-mana bahkan di press room juga ada intel. Demokrasi macam apa ini. Ini lah situasi di negara kita. Sakit," ujarnya. (fas/jpnn)

BACA JUGA: Ormas PPI Sayangkan Pernyataan Nurhayati

 

BACA JUGA: Kasus Akil, KPK Geledah Apartemen di Kelapa Gading

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komnas HAM Selidiki Pelanggaran Perintah Pemidanaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler