jpnn.com, JAKARTA - Penyanyi Jenita Janet merasa bangga dan terharu ikut serta dalam program 'ODGJ Jadi Bintang' yang diadakan Yayasan Al-Fajar Berseri.
Dia bertugas untuk melatih vokal tiga ODGJ alias warga binaan hingga mampu meluncurkan sebuah single.
BACA JUGA: Dilatih Jenita Janet, 3 Warga Binaan Yayasan Al-Fajar Berseri Rilis Lagu
Adapun tiga warga binaan yang dilatih Jenita Janet yakni Rosi Arisha, Elsi Ardella, dan Silla Swastika. Meski punya kekurangan, ketiganya punya bakat bernyanyi.
Elsi Ardella menghadirkan single berjudul Janji Manismu, serta Rosi Arisha merilis lagu Bertahan. Lagu-lagu tersebut ciptaan OXAND dan Joko Antik sebagai produser musik.
BACA JUGA: Jenita Janet Dan Wika Salim Rilis Lagu Duet, Judulnya Unik Banget
"Di sana banyak bakat-bakat yang terpendam, ketiganya sangat pantas dan layak kita support," kata Jenita Janet di Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (17/12).
Pelantun Direject itu menyebut ketiga warga binaan tersebut memiliki tingkat kesembuhan mencapai 80 persen.
BACA JUGA: Tahun Baru Kali ini Bakal Berbeda Bagi Jenita Janet
Selama prose latihan, rekaman, sampai akhirnya melahirkan single, ketiga penyanyi membuat Jenita Janet terharu.
Dia salut atas usaha dan kerja keras para ODGJ untuk bisa menampilkan bakat yang terpendam.
"Mereka benar-benar berusaha untuk bisa normal, pulih seperti sediakala. Mereka punya keinginan besar untuk menunjukkan kemampuan menyanyi yang ada," jelasnya.
Jenita Janet mengakui bahwa melatih para ODGJ tidak sesederhana melatih orang pada umumnya.
Menurutnya, butuh pendekatan tersendiri, sehingga bisa merasa nyaman dan mengeluarkan vokal yang baik.
"Enggak bisa langsung belajar teknik vokal segala macam, tetapi bagaimana membebaskan mereka untuk meluapkan perasaan mereka lewat nada. Kita jaga not-notnya, biar bisa fokus lagi," tambah Jenita Janet.
Jenita Janet berusaha tidak membebani Rosi Arisha, Elsi Ardella, dan Silla Swastika selama proses rekaman.
Dia sengaja ingin memberi keleluasaan kepada ketiganya untuk bernyanyi.
"Menyanyi adalah hiburan buat mereka. Kalau ekspektasi kita sepeti orang lain, enggak akan bisa. Hati nurani saya tergerak melihat mereka memiliki bakat terpendam dan ingin mengubah ke arah lebih baik," bebernya.
"Saya juga ingin melihat, mereka yang dahulunya dikucilkan, dapat kembali ke masyarakat lewat karya dan kebebasan,” tutup Jenita Janet.
Yayasan Al-Fajar Berseri terus berdedikasi tinggi untuk membantu orang-orang dengan gangguan kesehatan mental.
Adapun yayasan tersebut juga mempunyai sebuah Panti Rehabilitasi Mental yang menampung kurang lebih 590 warga binaan atau ODGJ.
Kini, Yayasan Al-Fajar Berseri menghadirkan sebuah inovasi baru yakni program bernama ODGJ Menjadi Bintang atau #ODGJMENJADIBINTANG.
Program itu merupakan bagian dari usaha untuk menyalurkan bakat atau kemampuan para warga binaan.
"Program ini memberikan kesempatan para ODGJ untuk dapat kembali normal dan sembuh dari gangguan mental yang selama ini mereka alami hingga bertahun-tahun lamanya, mematahkan stigma negatif dari sebagian masyarakat," kata H Marsan Susanto, Ketua Yayasan Al-Fajar Berseri, dalam keterangan resmi.
Dari 590 warga binaan, ada 3 nama yang akhirnya terpilih dalam ODGJ Menjadi Bintang. Nama ketiga yang dipilih yakni Rosi Arisha, Elsi Ardella, dan Silla Swastika. (ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi