Jepang Gandeng Malaysia untuk Hadapi Korut yang Makin Agresif

Senin, 10 Oktober 2022 – 20:33 WIB
Tank Korea Utara. Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - Menteri luar negeri Jepang dan Malaysia pada Minggu (9/10) berjanji untuk bekerja sama dalam menanggapi ancaman rudal dan nuklir dari Korea Utara.

"Peluncuran rudal balistik yang sering (oleh Korea Utara) telah menyebabkan ancaman besar dan segera terhadap keamanan Jepang dan wilayah (sekitarnya), dan ini menjadi tantangan yang jelas dan serius bagi masyarakat internasional," kata Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi.

BACA JUGA: Korut Tembakkan Rudal, WNI di Jepang Diminta Mengungsi

Hayashi menyampaikan pernyataan itu pada jumpa pers bersama setelah pertemuan dengan Menlu Malaysia Saifuddin Abdullah di Kuala Lumpur.

Dalam tindakan provokatif terbarunya, Korea Utara menembakkan dua rudal balistik ke Laut Jepang pada Minggu pagi.

BACA JUGA: Seluruh Asia Dilanda Gelombang Baru Covid-19, Korut Beda Sendiri

Sejak awal tahun ini, Korea Utara telah melakukan 25 kali uji coba rudal, termasuk uji coba rudal jelajah.

Pada Selasa (4/10), Korea Utara meluncurkan rudal balistik ke Pasifik di luar kepulauan Jepang untuk pertama kalinya dalam lima tahun.

BACA JUGA: Balas Rudal Korut, Militer Korsel Malah Bikin Panik Warga Sendiri, Memalukan!

Langkah Korut itu menimbulkan kritik keras dari Jepang, Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Langkah itu bertepatan dengan meningkatnya laporan bahwa Korea Utara sedang mempersiapkan uji coba nuklir ketujuh, yakni yang pertama sejak September 2017.

Karena Jepang dan negara-negara lain yang khawatir dengan ketegasan maritim China di laut China Timur dan Selatan, Hayashi menyerukan dukungan untuk mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Dia pun mengungkapkan penentangan yang kuat terhadap setiap upaya sepihak untuk mengubah status quo di kawasan tersebut.

Menjelang peringatan 50 tahun dimulainya hubungan Jepang dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada 2023, Pemerintah Jepang berupaya meningkatkan hubungannya dengan anggota ASEAN, termasuk Malaysia.

Menlu Jepang dan Malaysia juga sepakat untuk mempromosikan hubungan antara masyarakat Jepang dan Malaysia.

Di tengah tanda-tanda penurunan jumlah kasus virus corona, Jepang pada Selasa (11/10) akan menghapus batas 50.000 kedatangan orang dari luar negeri per hari dan melanjutkan perjalanan bebas visa individu ke negara itu.

Tahun ini, Malaysia memperingati 40 tahun Kebijakan Melihat ke Timur (Look East Policy) yang berupaya untuk mencontoh Jepang dalam pembangunan ekonomi.

Malaysia dan Jepang tahun ini juga memperingati ulang tahun ke-65 pembentukan hubungan diplomatik.

Hayashi akan menyelesaikan kunjungan empat harinya ke Malaysia dan juga ke Singapura pada Senin.

Ini adalah pertama kalinya seorang menteri luar negeri Jepang mengunjungi kedua negara sejak Agustus 2020. (ant/dil/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Jepang   Korut   Malaysia   Krisis Korea  

Terpopuler