Jepang Meradang Presiden Korsel Kunjungi Pulau Sengketa

Sabtu, 11 Agustus 2012 – 10:34 WIB
KUNJUNGAN Presiden Korea Selatan (Korsel) Lee Myung-bak ke sekelompok pulau sengketa, kemarin, membuat Jepang meradang. Jepang menarik duta besarnya di Korea Selatan sebagai protes atas kunjungan ke kepulauan diklaim Tokyo dan Seoul.

Menurut Menteri Luar Negeri Jepang Koichiro Gemba, dia tidak tahu kapan duta besar akan kembali ke Korsel. Selain penarikan dubes Jepang, Gemba juga  memanggil duta besar Korsel untuk menunjukkan keresahan Jepang terhadap kunjungan Presiden Lee ke kepulauan --yang Jepang sebut Takeshima, sementara Korsel menamai Dokdo.

Gemba mengatakan kepulauan yang dikendalikan Korsel, yang berada di Laut Jepang (Laut Timur), merupakan wilayah Jepang, baik secara historis maupun hukum internasional.

"Saya protes keras kepada duta besar dan saya katakan kepadanya bahwa para pemimpin negara kita sudah sepakat harus menata hubungan dari sudut pandang yang lebih luas dan tindakan ini berlawanan dengan prinsip tersebut,” terang Gemba.

"Saya katakan kepada beliau, saya tidak mengerti mengapa Presiden Lee melakukan kunjungan ke kepulauan itu saat ini," kata Gemba yang mengaku akan bertemu duta besar Korsel hari ini.

Presiden Lee meninggalkan Seoul dengan helikopter kemarin pagi. Dia tiba pada sore harinya. Tak diketahui sampai berapa lama Lee berada di pulau-pulau tersebut. Dalam kunjungan ini, Lee juga dijadwalkan mengunjungi pulau yang lebih besar, Ulleungdo, milik Korsel jika cuaca memungkinkan.

Selama ini sekelompok pulau ini berada di bawah kendali pihak Korsel. Mereka mengontrol kumpulan pulau-pulau tersebut dengan mengirimkan kapal penjaga pantai. Dengan kunjungan ini, Lee merupakan pemimpin Korsel pertama mendatangi pulau-pulau yang telah menjadi sumber konflik dalam hubungan dengan Jepang tersebut sejak tiga dekade lalu.

Tensi hubungan kedua negara kembali meningkat sejak bulan lalu. Pada awal Juli, Jepang memprotes Korsel karena sebuah truk yang menabrak pagar kedutaan besar Jepang di Seoul.

Para pejabat di Korsel membantah, kunjungan ini bertujuan memicu masalah dengan Jepang. Mereka mengatakan,  kunjungan ini hanya akan menyoroti pentingnya kepulauan tersebut sebagai cagar alam. Mereka berencana membuat penelitian maritim di daerah yang juga kaya akan kehidupan laut itu.  AFP/Reuters/ULI
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bela China, Kamboja Tarik Dubes di Filipina

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler