jpnn.com - Munculnya jerawat sering kali menyebabkan tidak percaya diri.
Namun, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa jerawat juga bisa memicu depresi.
BACA JUGA: Cara Alami Mengatasi Komedo Membandel
Studi tersebut, yang dipublikasikan di British Journal of Dermatology, melakukan penelitian pada 134.427 pria dan wanita berjerawat dan 1.731.608 orang tanpa jerawat selama 15 tahun. Peserta dalam penelitian berusia 7–50 tahun dan sebagian besar berusia di bawah 19 tahun.
Selama periode itu, probabilitas peserta yang mengalami depresi berat adalah 18,5 persen untuk mereka yang berjerawat dan 12 persen untuk mereka yang tidak berjerawat.
BACA JUGA: Putra Pemimpin Revolusi Kuba Fidel Castro Tewas Bunuh Diri
Temuan ini juga menemukan, orang yang memiliki jerawat cenderung seorang wanita, usia yang lebih muda, tidak merokok, dan status sosial ekonomi yang lebih tinggi.
Setelah disesuaikan dengan beberapa faktor tersebut, periset menemukan bahwa peningkatan risiko depresi hanya bertahan selama lima tahun pertama setelah seseorang didiagnosis jerawat. Risiko tertinggi terjadi di tahun pertama dengan peningkatan depresi sebesar 63 persen.
BACA JUGA: 10 Persen Warga Indonesia Alami Depresi
Isabelle A. Vallerand, salah seorang penulis utama di studi ini yang juga ahli epidemiologi, mengatakan bahwa pihaknya cukup terkejut dengan hasil penelitian tersebut.
“Tampaknya jerawat bukan sekadar masalah kulit,” katanya, dikutip dari New York Times.
"Ini dapat berdampak besar terhadap kesehatan mental,” sambung dia.
Melihat fakta tersebut, jerawat sebenarnya tidak hanya terkait dengan kulit saja, tetapi juga menyangkut kesehatan mental seseorang. Karena itu, segera atasi jerawat Anda agar tidak memicu gangguan kesehatan lainnya, salah satunya depresi.(RS/RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Trauma Masa Kecil dan Depresi Dolores ORiordan
Redaktur & Reporter : Yessy