Jerit Sang Ayah Lihat Putranya Tewas Tergantung di Pohon

Jumat, 28 September 2018 – 23:10 WIB
Korban disemayamkan di rumah duka. Foto : Metro Asahan/JPG

jpnn.com, LABUHANBATU - Seorang pemuda bernama Sangkot Nasution, 21, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di pohon barombang di belakang rumahnya, Kamis malam (27/9/2018).

Sang ayah Ahmad Nasution, 40, adalah orang yang pertama kali menemukan jasad korban tergantung.

BACA JUGA: Vero Langsung Teriak Histeris

Warga Dusun I, Desa Sei Sakkat, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu itu mengaku belum tahu motif korban gantung diri.

Peristiwa tersebut kontan menarik perhatian warga sekitar dan menyebabkan terjadinya kerumunan warga.

BACA JUGA: Istri Terkejut Lihat Suami sudah Tergantung di Dalam Gudang

Kabag Ops Polres Labuhanbatu Kompol Janner Panjaitan SH MH membenarkan peristiwa tersebut.

“Benar. Kejadiannya Kamis malam. korban pertama kali ditemukan Ayahnya, Ahmad Nasution,” kata Kompol Janner Panjaitan melalui telepon selulernya, Jumat (28/9).

BACA JUGA: Baru Bekerja 2 Hari, Pemuda Asal Solok Nekat Gantung Diri

Belum diketahui apa penyebab korban nekad gantung diri. Hanya saja, sekitar pukul 22.30 WIB, ayahnya menegur korban untuk mematikan musik yang diputar korban dari handphone mengingat hari sudah larut malam. Oleh Ahmad kemudian masuk ke kamar untuk tidur.

“Begitu ayahnya sudah masuk kamar, tidak berapa lama ibunya ngecek tempat tidur korban. Tapi korban tidak ada. Lalu memberitahukan hal itu pada suaminya,” ujarnya.

Mendengar itu, Ahmad beranjak dari tempat tidur dan mencari korban. Dia kemudian pergi ke belakang rumah.

Di sana Ahmad histeris melihat anaknya sudah tergantung di pohon barombang dengan seutas tali nilon tepatnya di belakang rumah mereka.

“Ahmad sempat histeris. Lalu memotong tali dan menurunkan korban dari pohon. Sayangnya korban sudah tidak bernyawa lagi. Lalu, orang tua korban melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Panai Hilir,” ujarnya.

Setelah mendapat laporan, personel Polsek Panai Hilir yang dipimpin Kapolsek AKP Abdul Rahman bersama dengan Tim Medis Puskesmas setempat, mendatangi rumah korban (TKP), dan melakukan pengecekan pada tubuh korban.

Ditemukan luka bekas jeratan tali di leher, dan kelamin mengeluarkan sperma.

“Atas peristiwa tersebut, pihak keluarga tidak setuju dilakukan otopsi. Ayah korban mengakui kalau anaknya itu meninggal dunia murni karena gantung diri akibat depresi. Dengan begitu, kasus tersebut ditutup demi hukum,” tandasnya. (Bud/des/MA)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebar Foto Korban Gantung Diri Didenda Rp 16,1 Juta


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler