jpnn.com, JAKARTA - Langkah strategis dilakukan PSSI (Persatuan sepak bola seluruh Indonesia) untuk mengembangkan manajemen persepakbolaan di Indonesia.
Otoritas sepak bola Indonesia bekerja sama dengan asosiasi sepak bola Jerman, Deutscher Fussball Bund (DFB) mulai mengimplementasikan program "Sport for Development".
BACA JUGA: Persebaya Didenda Rp 410 Juta, Netizen: PSSI Ngelawak!
Dalam kerja sama tersebut banyak pihak juga dilibatkan baik dari FIFA, AFC, Federasi Sepak Bola Australia, dan Football Federation Australia.
Bentuk implementasi awal itu dengan menggelar workshop di Jakarta pada 23-25 Mei. Kegiatan merupakan lanjutan dari seminar sebelumnya yang pernah diselenggarakan DFB di kantor mereka di Frankfurt, Jerman, pada 27-29 Maret lalu.
BACA JUGA: PSSI Masih Sinkronkan Jadwal Piala Indonesia dengan Liga 1
PSSI saat itu diwakili oleh Sekjen Ratu Tisha Destria, Deputi Sekjen Bidang Bisnis serta Marketing Marsal Irwan Masita, dan Direktur Teknik PSSI Danurwindo.
Di Indonesia, mereka semua akan fokus membahas pengembangan kurikulum olah raga khususnya sepak bola.
BACA JUGA: PSSI Absen pada Sidang Perdana soal Utang ke La Nyalla
Bentuknya mulai dari pengenalan tentang Sport For Development. Peserta program diberikan materi tentang metode Sport for Development (teori dan praktik), mengumpulkan komponen kunci dan struktur bentuk metode rencana Sport for Development.
"PSSI ingin mengembangkan kurikulum sepak bola dan mengambil ilmu dari Jerman serta Australia. Jerman merupakan juara dunia di gelaran piala dunia sebelumnya dan Australia pernah menjadi juara piala AFC. Mereka membantu kami melalui misinya ini yang disebut Sport for Development," terang Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSSI Kembali Tunjuk Indra Sjafri sebagai Pelatih Timnas U-19
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad