Jerman Siap Inves Rp 35 Triliun

Jumat, 15 Maret 2013 – 07:12 WIB
JAKARTA - Kemolekan ekonomi Indonesia terus memancing minta investor untuk mengalirkan dananya ke Indonesia. Kali ini, enam investor siap menanamkan investasi hingga puluhan triliun Rupiah.

Deputi Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bidang Promosi Investasi Himawan H. Djojokusumo mengatakan, enam investor tersebut menyatakan komitmennya saat bertemu dengan delegasi pemerintah Indonesia di Jerman, pekan lalu. "Total nilai investasinya lebih dari Rp 35 triliun," ujarnya usai talkshow "Indonesia Rising" dengan Channel NewsAsia di Kantor BKPM, Kamis (14/3).

Apa saja komitmen investasi tersebut? Pertama, Ferrostaal, perusahaan yang bergerak di sektor petrokimia, akan menanam investasi sekitar USD 1,8 - 2,0 miliar di Papua Barat.

Ke dua, raksasa jaringan hotel internasional Accor Group yang berkomitmen membangun 57 hotel dengan total 10.879 kamar senilai USD 723 juta. Ke tiga, Carlson Rezidor Hotel akan menggandeng Panorama Group untuk membangun 20 hotel dengan investasi USD 200 juta.

Ke empat, TUV Sud yang bergerak di sektor jasa migas, manufaktur, dan industri otomotif, berkomitmen untuk investasi hingga EUR 200 juta. Ke lima, Linde AG yang bergerak di sektor migas akan menanam investasi pengembangan liquified natural gas (LNG) di Papua senilai EUR 150 juta. Ke enam, produsen semen HeidelbergCement akan membangun pabrik semen di Jawa Timur dengan investasi Rp 3,5 triliun.

Selain itu, kata Himawan, produsen otomotif Volkswagen (VW) juga sudah menyatakan minat untuk membangun basis produksi dan pemasaran di Indonesia. Namun, belum ada detil rencana investasi yang disampaikan. "BKPM sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian untuk bicara lagi dengan VW, mudah-mudahan tahun ini sudah ada kejelasan investasi," ucapnya.

Menurut Himawan, salah satu poin menggembirakan dalam kinerja investasi Indonesia adalah mulai banyaknya investor yang membidik sektor di luar sumber daya alam. "Ini menunjukkan potensi Indonesia bukan hanya kekayaan alam, tapi juga pasar yang besar dengan daya beli tinggi," katanya.

Himawan menyebut, rencana ekspansi raksasa di bisnis perhotelan seperti Accor maupun Carlson Rezidor merupakan bukti bahwa investor mulai melihat potensi tumbuhnya kelas menengah di Indonesia. Saat ini, lanjut dia, jumlah kelas menengah Indonesia sekitar 70 juta, dalam beberapa tahun mendatang, jumlahnya "bakal melesat hingga 140 juta orang. "Ini potensi yang luar biasa," ucapnya.

Dalam talkshow dengan Channel NewsAsia kemarin, salah satu jaringan televisi berpengaruh di Asia ini juga membahas potensi Indonesia dalam percaturan ekonomi Asia, bahkan dunia.

Country Director Bank Dunia untuk Indonesia Stefan Koeberle yang hadir di acara tersebut mengatakan, Indonesia kini tak bisa dipungkiri menjadi primadona investor dunia. Stabilitas pertumbuhan ekonomi dan politik, serta besarnya populasi menjadi faktor utama. "Meski demikian, masih ada yang perlu dibenahi, yakni infrastruktur untuk meningkatkan efisiensi ekonomi," ujarnya. (Owi)
"

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Minta Bulog dan RNI Bantu Kendalikan Harga Bawang

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler