Rekor kemenangan beruntun di ajang resmi milik Jerman berakhir di semifinal Euro 2012. Italia menghentikan 15 kemenangan beruntun yang terhitung mulai perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2010 melawan Uruguay. Setelah rekor panjang dan penampilan mengesankan, hasil tersebut memberikan pukulan besar bagi anak asuh Joachim Loew itu.
Suasana ruang ganti Jerman usai pertandingan benar-benar kelam. Semua terdiam menunjukkan penyesalan. Mereka gagal memutus kutukan tak pernah menang melawan Italia di ajang kompetitif dalam histori pertemuan kedua tim. Jumlahnya kini menjadi delapan laga tanpa kemenangan melawan Italia di laga kompetitif.
"Anda bisa merasakan bahwa para pemain sangat tertekan di ruang ganti," ungkap Presiden DFB (Federasi Sepak Bola Jerman) Wolfgang Niersbach pada media Jerman, ARD.
Niersbach menilai, sejarah buruk saat menghadapi Italia itu turut menambah beban para pemain. Hal yang sama, menurutnya, juga terjadi pada tim-tim Jerman sebelumnya.
"Butuh beberapa waktu lagi untuk keluar dari lubang yang sama. Selalu sama ketika bermain melawan Italia. Itu cukup membawa anda pada perasaan tertekan," sambung Niersbach.
Kutukan saat menghadapi Italia itu juga dikemukakan pemain dan pelatih legendaris Jerman Franz Beckenbauer. Dia menyebut Philipp Lahm cs menjadi korban dari beban yang menggantung selama puluhan tahun. Terbukti, beban tersebut memberatkan langkah untuk mencetak kemenangan.
"Saya pikir, 16 tahun setelah gelar juara di Euro 1996 di Inggris, kami siap untuk meraih gelar lagi. Di turnamen ini tak terlihat tim Jerman sebenarnya. Dengan seluruh obrolan mengenai kutukan Italia, para pemain seperti dilumpuhkan. Ada sesuatu yang hilang," jelas Beckenbauer.
Meski kecewa karena Jerman tersingkir dari Euro 2012, Beckenbauer mengungkapkan langkah Jerman sampai semifinal sudah membuat tim lain iri. Jadi, gagal ke semifinal di Euro 2012 bukan sebuah kegagalan besar bagi Loew dan pasukannya.
"Negara sepak bola lainnya seperti Inggris, Prancis dan Belanda akan sangat senang bisa mencapai ini (semifinal). Kini, kami harus menanti dua tahun lagi untuk tantangan gelar juara," bebernya. (ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Matangkan Tim, Biasakan Tanpa Aji
Redaktur : Tim Redaksi