Jerome Powell Bakal Lanjut Memimpin The Fed, Rupiah Jadi Lemas

Selasa, 23 November 2021 – 16:33 WIB
Rupiah ditutup melemah tipis 9 poin ke posisi Rp 14.249 per USD setelah melawan Dolar Amerika Serikat (AS)  pada hari ini, Selasa (23/11). Ilustrasi/Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Rupiah hari ini ditutup melemah tipis 9 poin ke posisi Rp 14.249 per USD, Selasa (23/11).

Pada penutupan sebelumnya rupiah sempat melemah 17 point di posisi Rp 14.258 per USD.

BACA JUGA: Tak Kuasa Menahan Isu Tapering, Rupiah Hari Ini Ambrol

Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah dibayang-banyangi kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan.

Pasalnya, Presiden AS Joe Biden menominasikan Jerome Powell lanjut memimpin The Fed dalam masa jabatan kedua.

BACA JUGA: Pasar Uang Digoyang The Fed, Rupiah Hari Ini Ambyar

"Meski demikian, pelemahan rupiah hari ini bisa dikatakan cukup kuat meski kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga lebih awal dari ekspektasi pasar," ungkap Ibrahim di Jakarta, Selasa (23/11).

Sementara itu, investor juga terus memantau lonjakan kasus COVID-19 di Eropa. Namun, Gubernur Bank of France Francois Villeroy de Galhau mengatakan pada hari Senin bahwa kebangkitan kasus dan inflasi yang tinggi tidak akan mengubah rencananya untuk memulai pengurangan aset pada Maret 2022.

BACA JUGA: Pemilik Kapal Asing Mengaku Setor Miliaran Rupiah kepada Angkatan Laut Indonesia

"Kebangkitan Covid-19 di Eropa dapat menyebabkan bank sentral mundur dari ekspektasi kenaikan suku bunga dan masih ada kebutuhan akan emas di lingkungan seperti ini," katanya.

Ibrahim menilai dari Asia Pasifik, pernyataan Perdana Menteri Li Keqiang cukup mempengaruhi rupiah. Hal itu karena China dianggap harus menghindari langkah-langkah ekonomi, seperti kampanye dan agresif bahkan ketika pemulihan ekonomi dari Covid-19 menghadapi tekanan baru ke bawah.

Namun, rupiah masih ditopang oleh kekuatan pernyataan pemerintah Indonesia yang memproyeksikan serapan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) mencapai 95 persen setara Rp 705,53 triliun pada akhir 2021.

Komponen kesehatan kemungkinan besar akan cukup tinggi realisasinya. Seiring dengan masih ada beberapa proses tagihan rumah sakit yang sedang berjalan dan diharapkan bisa terselesaikan pada 2021.

"Saat varian Delta Covid-19 menyerang Indonesia, biaya rumah sakit yang ditanggung negara memang mengalami peningkatan, sehingga akan dilihat laporan total tagihannya pada akhir 2021 nanti," ungkap Ibrahim.

Sedangkan untuk perdagangan besok, Ibrahim memprediksi rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Namun, ditutup melemah di rentang Rp 14.240-Rp 14.280 per USD. (mcr28/jpnn)


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler