jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah hari ini bergerak melemah 32 poin atau 0,21 persen.
Rupiah hari ini ambrol ke posisi Rp 14.264 per USD, dibandingkan penutupan kemarin Rp14.232 per USD.
BACA JUGA: Bye-Bye Tapering, Rupiah Tetap Perkasa Nih, Alhamdulillah
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyebut rupiah hari ini ambrol lantaran terdampak isu percepatan tapering The Fed.
"Nilai tukar rupiah berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS dengan sentimen wacana percepatan tapering AS," kata Ariston di Jakarta, Senin (22/11).
BACA JUGA: Ramalan Ekonom Terbukti, Tapering The Fed Diketok, Rupiah Ambyar
Tak hanya itu, Ariston menyebut peningkatan kasus Covid-19 di Eropa juga memicu pelemahan rupiah.
Seperti diketahui terjadi penguncian atau lockdown penuh di Austria juga bisa memicu beralihnya investasi ke aset yang lebih aman.
BACA JUGA: Ekonom Ungkap Sikap Investor Tak Biasa, Reaksi Tapering The Fed?
Dua anggota dewan gubernur bank sentral AS The Fed pada Jumat (19/11) menyebutkan perlunya mempercepat proses tapering karena mempertimbangkan membaiknya ekonomi dan kenaikan inflasi yang masih berlangsung di AS.
"Mempercepat proses tapering akan mempercepat kenaikan suku bunga acuan AS. Hal ini mendukung penguatan USD," ujar Ariston.
Kendati demikian, Ariston melanjutkan, rupiah masih ditopang oleh sentimen dalam negeri.
Menurut dia, membaiknya situasi ekonomi dan terkendalinya pandemi bisa menjaga nilai tukar rupiah.
Jumlah kasus harian Covid-19 pada Minggu (21/11) mencapai 314 kasus sehingga total jumlah mencapai 4,25 juta kasus.
Kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 11 kasus sehingga totalnya mencapai 143.739 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 331 kasus sehingga total 4,1 juta kasus. Total kasus aktif COVID-19 mencapai 8.126 kasus.
Jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 134,42 juta orang dan vaksin dosis kedua 89,22 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
"Rupiah hari ini akan bergerak melemah ke kisaran Rp 14.300 per USD dengan potensi penguatan di Rp 14.200 per USD," ungkap dia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia