Jessica: Kenyataan Hidup Saya Mengerikan

Rabu, 12 Oktober 2016 – 14:32 WIB
Terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso menjalani sidang pembacaan pledoi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (12/10). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA -- Jessica Kumala Wongso merasa diperlakukan seperti sampah setelah dituduh membunuh Wayan Mirna Salihin, yang tak lain sahabatnya sendiri. 

Dia mengaku paham bahwa banyak pihak yang merasa kehilangan Wayan Mirna Salihin, termasuk dirinya.

BACA JUGA: Menangis Bersedu, Jessica: Mirna Selamanya di Hati Saya

Yang disesalkan, dia justru yang harus menerima kenyataan dituduh membunuh Mirna. 

"Seharusnya tidak memperlakukan saya seperti sampah. Saya mengerti kesedihan mereka. Tapi saya juga kehilangan, tapi saya dituduh membunuh Mirna," ujar Jessica membacakan nota pembelaan di persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (12/10).

BACA JUGA: Ternyata..Otto Enggan Bikin Pleidoi Jessica

Dia mengatakan, tidak hanya dirinya yang merasakan akibat dari tuduhan itu. Keluarganya juga dipojokkan. "Kami dibuat sangat menderita," katanya. 

Jessica merasa sangat sedih dan tertekan. Dalam waktu cukup lama, ia tidak bisa membela diri dan harus menerima kenyataan dituduh melakukan perbuatan yang tidak dilakukan. 

BACA JUGA: Pleidoi Jessica 3 Ribu Halaman, Otto: Kita Buat Terang Benderang

"Kenyataan hidup saya mengerikan. Saya merasa tertindas," lirih jebolan Billy Blue College, Australia, itu.

Sambil menangis, Jessica menyatakan saat di rumah duka sudah dituduh keluarga Mirna sebagai pembunuh. Tak lama setelah itu polisi pun mulai berdatangan ke rumahnya. 

Bahkan, saat di rumahnya terjadi perselisihan paham antara polisi dengan keluarganya. Jessica pun harus tampil di media dan dicemooh. 

Bahkan, saat ditangkap di hotel, Jessica mengaku dituduh akan melarikan diri. Padahal, ia mengaku harus berada di hotel untuk menenangkan diri. 

"Saya menenangkan diri karena di rumah tidak mendapatkannya. Membeli makanan pun sulit," kata dia. 

Saat hari penangkapan itu, kata Jessica, tekanan dari kepolisian semakin kuat. Menurut Jess, polisi memaksanya mengaku membunuh Mirna dengan alasan sudah terlihat di rekaman CCTV. 

"Siapa pun dan  apa pun tidak bisa membuat saya mengakui perbuatan yang tidak  pernah saya lakukan," tegas Jessica.

Selama membacakan pledoi, Jessica terlihat emosional. Suaranya parau. Dia menangis tersedu-sedu. Bahkan, beberapa kali harus berhenti karena tidak bisa menahan tangis. (boy/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inti Pleidoi Jessica, Ini Bocorannya!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler