JHL Group Menginisiasi Hilirisasi Kelapa, Jerry Pengin Mencetak 1.000 Anak Petani jadi Sarjana

Kamis, 12 September 2024 – 22:36 WIB
Founder Dewacoco, Jerry Hermawan Lo. Foto: source for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - JHL Group telah memiliki dua pabrik pengolahan kelapa, yakni Dewacoco yang terletak di Desa Goal, Kecamatan Sahu Timur, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, dan satu lagi di Manado, Sulawesi Utara.

Ada lagi pabrik yang akan didirikan di Kalimantan, yang saat ini masih dalam proses pengembangan.

BACA JUGA: Pendiri JHL Foundation dan KSAD Jenderal Maruli Meresmikan SMK Pertanian

Dewacoco juga sedang menjajaki untuk membangun pabrik pengolahan kelapa di Kepulauan Riau.

Pabrik kelapa Dewacoco bisa mengolah kelapa-kelapa yang dibeli dari para petani untuk menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah tinggi.

BACA JUGA: Begini Cara JHL Group Menunjukkan Kepedulian ke Para Penggali Makam Korban COVID-19

“Kalau dahulu kelapa Indonesia diekspor dalam bentuk utuh (kelapa bulat), sekarang dengan pabrik ini, kami bisa olah dulu sebelum diekspor. Ini yang dinamakan hilirisasi kelapa,” kata Founder Dewacoco, Jerry Hermawan Lo.

Sebelumnya para petani kelapa di Halmahera menjual kelapa dalam bentuk utuh atau dalam bentuk kopra. Jika dijual dalam bentuk kopra, maka sabut kelapanya menjadi limbah yang kemudian hanya dibakar begitu saja. Hal tersebut tidak ramah lingkungan dan bisa mengganggu kesehatan masyarakat.

BACA JUGA: JHL Group Sumbang Ribuan Perlengkapan Medis ke Banyak Rumah Sakit

Di pabrik Dewacoco ini, limbah sabut kelapa pun diolah menjadi bahan bakar terbarukan.

"Dewacoco jadi perusahaan satu-satunya di dunia penghasil bahan bakar biomassa dari limbah sabut kelapa," kata Jerry.

Kini dengan adanya Dewacoco, para petani bisa menjualnya ke pabrik pengolahan dan kelapa mereka dihargai dengan mengacu pada harga pasaran dunia.

Pabrik kelapa JHL Group telah mempekerjakan lebih dari 1.000 karyawan, mayoritasnya putra-putri daerah dan bekerja sama dengan sekitar 5.000 petani kelapa.

“kami berkomitmen menyejahterakan para petani kelapa dan putra-putri daerah,” kata Jerry.

Pabrik Dewacoco di Halmahera kini bisa mengolah sekitar 100 ribu butir kelapa per hari dan targetnya bisa mengolah 250 ribu kelapa perhari pada 2025 mendatang.

Sementara itu, pabrik yang di Manado kini bisa mengolah 150 ribu kelapa per hari dan terus menggenjot untuk bisa mengolah 500 ribu butir kelapa perhari di tahun depan.

"Jika biasanya satu pohon kelapa bisa menghasilkan sekitar 40 butir kelapa per tahun, dengan penanganan yang benar, satu pohon kelapa bisa menghasilkan 120 butir kelapa per tahun. Artinya ada peningkatan tiga kali lipat,” tutur Jerry.

Dewacoco, lanjut Jerry, selain memiliki harapan bermanfaat secara ekonomis untuk masyarakat, juga bercita-cita untuk memacu energi yang keberlanjutan dan membangun kesadaran bersama tentang perbaikan lingkungan di masyarakat.

Jerry menjelaskan, proses pengolahan kelapa di Dewacoco dilakukan sedemikian rupa hingga tak ada satu pun sampah (waste) yang tersisa.

  • Sabutnya diolah menjadi briket untuk bahan bakar biomassa.
  • Tempurung kelapa akan dipisah dari batoknya untuk dijadikan charcoal.
  • Bagian kulit kelapa kemudian diolah menjadi coconut paring oil.
  • Seturut itu pula daging kelapa dipisah dengan bagian ari. Ari kelapa tersebut selanjutnya akan diproses menjadi Crude Coconut Oil (CCO).
  • Sesudah ari kelapa diubah menjadi CCO, bagian dagingnya kemudian masuk ke tahap drying diubah menjadi dessicated dan tepung.
  • Deiscated kelapa tersebut didistribusikan menjadi bahan pangan, tetapi dapat pula menjadi bahan untuk pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO).

Jerry bercita-cita tak sekadar mendirikan pabrik untuk mengolah kelapa.

Dia berkeinginan menyekolahkan anak-anak petani kelapa di sekitar pabriknya hingga ke jenjang sarjana.

“Saya pengin mencetak 1.000 sarjana pertanian dalam waktu lima tahun. Saya yakin itu akan tercapai,” kata pengusaha enerjik berusia 69 tahun itu. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler