jpnn.com, JAKARTA - Kader senior Partai Demokrat (PD) Jhoni Allen Marbun membantah narasi dari pihak tertentu yang menyebut Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mewakili Istana dalam pengambilalihan kursi ketua umum partai berlambang segitiga merah putih itu.
Menurut Jhoni, Moeldoko terpilih sebagai ketum dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PD di Deli Serdang, Sumatera Utara, karena memiliki jiwa kepemimpinan.
BACA JUGA: Jhoni Allen Marbun Ungkap Jejak SBY yang Ingkar Janji di Demokrat dan Mengudeta Anas Urbaningrum
Selain itu, kata Jhoni, Moeldoko sosok yang bisa menghargai pendapat orang lain. Sekali pun pendapat itu berasal dari bawahannya.
"Itu yang membuat kami (kader) mau dirinya menjadi ketua umum," kata dia dalam keterangan resmi kepada JPNN.com, Senin (8/3).
BACA JUGA: Tak Terima Jokowi Diseret ke Dalam Prahara Demokrat, JoMan Minta Moeldoko Angkat Kaki dari Istana
Jhoni menjelaskan, Moeldoko tidak pernah berinisiatif menggerakkan kader PD untuk menggelar KLB partai pemenang Pemilu 2009 itu.
"Kami lah yang datang meminang Pak Moeldoko. Kami melihat jenderal yang sangat potensial dan tidak memiliki cacat," tutur politikus asal Medan ini.
BACA JUGA: Ruhut Sitompul Langsung Telepon Moeldoko, Begini Penjelasannya
Jhoni pun berharap tak ada lagi pihak yang mengkaitkan keterpilihan Moeldoko dengan pihak Istana. Sebab menurutnya, tak ada alasan yang kuat untuk menyeret keterkaitan Istana dengan keterpilihan Moeldoko.
"Tidak ada kaitannya terhadap jabatan Moeldoko," tutur dia.
Sebelumnya, Deputi Badan Pembinaan Jaringan Konstituen DPP PD Taufiequrachman menduga Moeldoko mendapatkan dukungan dari kekuatan besar.
Sebab, kata dia, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) itu berani terlibat aktif dalam gerakan kudeta di PD.
"Saya pribadi menduga, ada kekuatan lain yang besar di belakang Moeldoko," kata Taufiequrachman ditemui awak media di kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (7/3).(ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan