Jika Aji Bangkit Bisa, Pemuda Lainnya juga Mampu Berprestasi

Rabu, 12 September 2018 – 00:45 WIB
Aji Bangkit Pamungkas saat diarak keliling Ponorogo menggunakan jip. Foto: Bagas Bimantara/Radar Madiun

jpnn.com - Aji Bangkit Pamungkas merupakan arek Ponorogo pertama yang berhasil meraih medali emas Asian Games 2018.

Bangkit merengkuhnya di usia yang masih sangat muda, 19 tahun. Medali emas itu dia raih di Asian Games 2018 dari pencak silat kelas 85-90 kg. Keberhasilan Bangkit itu pun kontan menjadi kebanggaan bersama masyarakat Ponorogo.

BACA JUGA: Go-Jek Akan Terus Dukung Ambisi Anak Bangsa Kejar Prestasi

Karena itu, begitu Bangkit pulang ke kota kelahiran Kamis lalu (6/9), masyarakat Ponorogo tumplek bleg menyambutnya. Semua mengelu-elukan nama putra Agus Widodo-Anis Nurul Laili tersebut. Pun demikian saat Bangkit mengikuti kirab pusaka, Senin (10/9). Begitu kereta kencana yang dia naiki melintas, masyarakat langsung meneriakkan namanya.

”Masyarakat Ponorogo berterima kasih atas prestasinya,” kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni. Ponorogo memang pantas berterima kasih kepadanya. Sebab, Bangkit menjadikan orang kembali mengingat nama Ponorogo.

BACA JUGA: Asian Games 2018 Bukti Nyata Revolusi Mental

Bukan hanya itu. Keberhasilan Bangkit juga bisa menjadi inspirasi. Tampilnya Bangkit sebagai salah satu penyumbang medali emas Asian Games untuk Indonesia menegaskan bahwa orang Ponorogo bisa berprestasi di tingkat internasional. ”Jika Aji Bangkit bisa, pemuda lainnya juga bisa,” tegas Ipong.

Karena itu, keberhasilan Bangkit harus menjadi pelecut putra-putri Ponorogo lainnya untuk berprestasi. Tidak ada yang tidak mungkin. Sekalipun datang dari keluarga yang tidak mampu. Asal mau bekerja keras, semua impian bisa diwujudkan.

BACA JUGA: Melanie Putria Bangga Lihat Anak Kawal Pemain Timnas

Bangkit adalah contoh nyata. ”Aji Bangkit berasal dari keluarga biasa, tapi ternyata bisa menjadi orang yang luar biasa,” ujar Ipong.

Bangkit pun berharap hal yang sama. Dia yakin bahwa anak-anak Ponorogo lainnya juga berprestasi. Tak mudah memang. Tapi, seperti yang dikatakan Ipong, jika mau berkeringat lebih, semua akan menjadi mudah. ”Saya yakin yang lainnya juga bisa,” ucap dia.

Perjalanan Bangkit pun seperti itu. Tidak instan. Dia memulai dari tingkat paling bawah. Diawali dengan ikut berpartisipasi di pekan olahraga kabupaten pada 2014. Lalu, dia tampil di Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur di Banyuwangi pada 2015 hingga dilirik untuk mewakili Jatim di Kejurnas Pencak Silat 2016.

Ketika disinggung soal bonus, Bangkit mengatakan punya banyak rencana. Antara lain, memberangkatkan kedua orang tuanya untuk berhaji dan memperbaiki rumah orang yang dicintainya tersebut. ”Itu cita-cita lama dan saya ingin merealisasikannya,” katanya.

Dengan keberhasilan itu, Ponorogo kini tak hanya memiliki reog dan Pondok Gontor, tapi juga Aji Bangkit Pamungkas. (her/fin/c11/fim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Haornas dan AG 2018 Momentum Bangun Industri Olahraga


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler