“Jika memang harga BBM naik, maka konsekuensi yang harus dilakukan pemerintah adalah pemerataan pendidikan universal 12 tahun. Maka, kita akan mengupayakan BOS itu bisa dinikmati dari mulai jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madraasah Tsanawiyah (Mts), hingga Madrasah Aliyah (MA),” ungkap Menag di Jakarta, Jumat (30/3).
Selain pemerataan BOS, lanjut Menag, pemerintah juga terus meningkatkan besaran beasiswa yang akan diberikan kepada siswa miskin berprestasi. Disebutkan, besaran beasiswa siswa miskin berprestasi ini akan dinaikkan dari Rp 1.800.000 per orang menjadi Rp 3.000.000 per orang.
Menag mebambahkan, untuk jenjang pendidikan tinggi juga akan disediakan beasiswa untuk mahasiswa S1, S2, dan S3, baik yang ingin belajar di dalam negeri maupun di luar negeri. Sehingga, subsidi BBM yang diberikan pemerintah, tidak akan diberikan dalam bentuk uang tetapi dalam wujud peningkatan pelayanan pendidikan.
“Menurut kami, ini akan lebih efektif dan tetap dapat dinikmati sepenuhnya oleh masyarakat. Usulan ini sudah disetujui oleh Presiden,” jelas Suryadharma Ali.
Selain itu, Ketua Umum PPP ini juga mengimbau kepada para mahasiswa yang melaukan demonstrasi kenaikan harga BBM untuk tidak melakukan tindakan anakis. “Para mahasiswa hendaklah melakukan demonstrasi yang sewajarnya tidak perlu sampai melakukan kekerasan dan pengerusakan,” imbuhnya. (cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelajar RI di Malaysia Capai 14 Ribu
Redaktur : Tim Redaksi