Jika Duet Ganjar-Anies Terjadi, Demokrat - PKS Akan Merasa Dikhianati

Kamis, 24 Agustus 2023 – 10:00 WIB
Wacana Duet Ganjar Pranowo - Anies Baswedan (Ganjar-Anies) jadi perbincangan. Ilustrator: Sultan Amanda/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan (Ganjar-Anies) pada Pilpres 2024 dinilai bisa menjadi solusi konsolidasi nasional dan mengakhiri keterbelahan politik di akar rumput.

Pendapat itu disampaikan Direktur SCL Taktika Konsultan Iqbal Themi merespons munculnya wacana menduetkan gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan eks gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024.

BACA JUGA: Soal Wacana Duet Ganjar-Anies di Pilpres, Sandiaga Uno Merespons Begini

"Dari perspektif persatuan nasional, bisa mengakhiri keterbelahan politik yang saling berdiametral antara kelompok nasionalis dan Islam sejak Pilkada 2017, Pilpres 2019, hingga saat ini riak-riaknya masih terasa di akar rumput," ucap Iqbal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (23/8).

Dia menjelaskan bahwa wacana menduetkan Ganjar - Anies bisa menjadi jalan tengah sekaligus solusi konsolidasi nasional untuk membicarakan kepentingan politik kebangsaan yang lebih besar.

BACA JUGA: Guntur Romli Setuju Ganjar Berduet dengan Anies, Asalkan..

Terlebih pascapandemi Covid-19, Indonesia masih terus membutuhkan upaya percepatan pertumbuhan ekonomi.

"Di titik ini konsolidasi nasional, yakni persatuan elite hingga rakyat menjadi kunci utama," ucapnya.

BACA JUGA: Lagu Pengkhianat Karya Prananda Prabowo, tentang Jokowi atau Budiman Sudjatmiko?

Iqbal mengatakan bakal calon presiden Prabowo Subianto sudah diusung oleh partai politik berhaluan nasionalis dan religius.

Apabila duet Ganjar-Anies terjadi, maka dua kontestan Pilpres 2024 sama-sama didukung oleh kelompok nasionalis dan religius.

"Tidak ada lagi isu-isu yang mengancam keterbelahan, sebagai satu bangsa, yang menjadi alat saling serang antarlawan politik," kata lulusan Magister Ilmu Politik Universitas Indonesia itu.

Namun, Iqbal mengingatkan wacana menduetkan Ganjar - Anies secara politik lebih banyak jalan terjalnya.

Pertama, apakah Anies Baswedan sendiri mau tiba-tiba menjadi calon wakil presiden (cawapres), sementara saat ini mantan Mendikbud RI itu sudah berkeliling mengenalkan diri hendak menjadi capres pada Pilpres 2024.

Berikutnya, penolakan Demokrat dan PKS perlu menjadi perhatian serius bagi Anies dan NasDem.

Selain kedua partai ini akan merasa dikhianati, perpecahan Koalisi Perubahan di pertengahan jalan bakal berefek disinsentif elektoral bagi Anies.

Jalan terjal ketiga, kelompok Islam yang selama ini menjadi tulang punggung pendukung Anies, yang secara arah politik menginginkan perubahan, mayoritas akan kecewa.

Iqbal menilai mereka bakal meninggalkan Anies jika mantan gubernur DKI Jakarta itu menjadi pendamping dari Ganjar.

Walakin, Iqbal memandang potensi duet Ganjar - Anies bisa terealisasi jika antar-king maker mendapat titik temu yang saling menyenangkan.

Keempat king maker dimaksud ialah Megawati Soekarnoputri, Surya Paloh, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Salim Segaf.

Akan tetapi, Iqbal menilai kemungkinan itu kecil. "Kalau dipersentasekan, kemungkinan Ganjar-Anies terwujud sepertinya kecil," ujarnya.(antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden PKS Beri Sinyal Begini Soal Wacana Ganjar Berduet dengan Anies


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler