Jika Ketua MK Anwar Usman Menikahi Adik Jokowi, Rakyat Bisa Kena Mental Duluan

Kamis, 24 Maret 2022 – 13:09 WIB
Pangi Syarwi Chaniago. Foto: dokumen JPNN.Com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago menyoroti rencana Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman menikahi adiknya Presiden Joko Widodo (Jokowi), Idayati pada Mei mendatang.

Pangi berpendapat hubungan kekerabatan yang bakal terjalin antara Ketua MK Anwar Usman dengan Presiden Jokowi berpotensi masuk dalam ranah konflik kepentingan.

BACA JUGA: Dipecat Jadi Komisaris BUMN, Ketua JoMan Sadari Kasus Munarman Jadi Pintu Masuk

"Saya lebih menyoroti lebih soal implikasi atau konsekuensi logisnya dari keputusan yang diambil sebagai hakim dan ketua MK berpotensi tergelincir pada konflik kepentingan," kata Pangi kepada JPNN.com pada Kamis (24/3).

Sebab, katanya, Anwar kelak akan menangani perkara Judicial Review (JR) yang diajukan masyarakat terhadap produk UU yang dibuat pemerintahan Presiden Jokowi dengan DPR.

BACA JUGA: Terkesan Melihat Kota Kupang, Jokowi Sampaikan Harapan, Begini Kalimatnya

Dalam proses JR itu, Pangi menyebut Presiden akan menjadi salah satu pihak berperkara, yaitu sebagai termohon atau tergugat..

Oleh karena itu, dia menilai secara etik, moral, dan prinsip keadilan, Anwar Usman sebaiknya mengundurkan diri dari jabatannya jika tetap ingin mempersunting Idayati adik Jokowi.

BACA JUGA: Jangan Sampai Pak Jokowi Tak Datang, Sandi Pasti Kecewa Berat

Langkah itu menurutnya perlu diambil Anwar Usman demi menjaga muruah dan kewibawaan MK, serta menjaga citra presiden.

Pangi juga menilai hubungan Anwar dengan adik Jokowi, Idayati juga berpotensi mengganggu kepercayaan publik, terutama bagi yang menggugat ke MK.

"Rakyat bisa kena mental duluan, sudah berprasangka uji materi mereka bakal gagal di MK," ucap Pangi.

Meskipun keputusan MK ditentukan secara kolektif, Pangi menilai Ketua MK sulit terbebas dari konflik kepentingan itu.

Dia pun menyinggung kebiasaan pejabat publik di sejumlah negara lain yang mudah sekali mundur dari jabatan ketika ada potensi konflik kepentingan.

"Sementara di Indonesia fenomena tabiat yang ganjil," ucap pendiri Voxpol Center Research and Consulting itu. (mcr9/fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu-ibu Desa Kesetnana Antusias, Anak Stunting akan Dibawa ke Hadapan Jokowi


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler