jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD Forum Honorer Nonkategeri Dua Persatuan Guru Honorer Republik Indonesia (FHNK2 PGHRI) Jawa Timur Nurul Hamidah mengungkapkan, masalah formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2021 mengganggu konsentrasi mereka.
Banyak daerah yang mendapatkan formasi minim sehingga mengurangi peluang guru honorer dalam seleksi PPPK 2021.
BACA JUGA: Informasi Penting Pendaftaran PPPK 2021, Seluruh Guru Honorer Mungkin Bergembira
Meski begitu, Nurul meminta agar seluruh guru honorer fokus mempersiapkan diri menghadapi seleksi PPPK.
"Ketika saat ini muncul adanya pengurangan kuota formasi, kami berharap bisa direvisi," kata Nurul kepada JPNN.com, Selasa (8/6).
BACA JUGA: Alhamdulillah, Honorer K2 Tenaga Administrasi Bisa Ikut Seleksi PPPK 2021, Gaji Juga Bertambah
PGHRI, lanjutnya, berterima kasih kepada Komisi X dan PGRI yang tetap komitmen mengawal serta mendorong pemerintah untuk melaksanakan rekrutmen 1 juta guru PPPK 2021 ini berjalan lancar dan lebih baik dari PPPK 2019.
PGHRI juga mengimbau semua ketua forum untuk berpikir positif, selalu berkoordinasi dengan dinas dan Pemda.
BACA JUGA: Sebegini Jumlah Formasi CPNS dan PPPK Kota Magelang, Rochman: Pendaftaran Tunggu Arahan Pusat
"Formasi PPPK 2021 yang berkurang harus dibarengi semangat guru honorer. Guru honorer harus serius belajar biar lulus," tegasnya.
Nurul menambahkan, sejatinya honorer ingin segera mendapat jaminan kesejahteraan dan status.
Kalau lulus dan tidak ada formasi kemudian menunggu berikutnya maka kesejahteraan guru honorer harus dijamin.
Jika lulus tetapi masih menunggu tanpa ada perhatian kesejahteraan, lanjutnya, ini tetap menghantui honorer dalam menjalankan tugas. Itu sebabnya harus ada jaminan pemerintah.
"Kawan-kawan guru honorer ini luar biasa kesabaran dan keuletannya. Sekian lama mengabdi untuk negara meski dengan kondisi serba kekurangan ekonomi dan penghidupan padahal kami juga punya keluarga," bebernya.
PGHRI berterima kasih bila pemerintah memahami psikologi honorer dan mengabulkan permohonan demi tuntasnya permasalahan honorer dan majunya pendidikan di negeri ini. (esy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad