Jika Temukan Bangkai Pesawat MH370 Akan Dibayar 932 Miliar

Kamis, 11 Januari 2018 – 06:48 WIB
Hilangnya pesawat MH370. Foto: The Malaysian Times

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Masih ingat dengan insiden Malaysia Airlines Flight (MH) 370 yang hilang hampir empat tahun lalu?

Hingga saat ini, hilangnya pesawat itu masih menjadi misteri dunia.

BACA JUGA: Malaysia Airlines Target Load Factor KL-Surabaya 80 Persen

Karena itu, kini pemerintah Malaysia menantang perusahaan asal Amerika, Ocean Infinity menemukan reruntuhan atau kotak hitam pesawat tersebut dalam waktu tiga bulan.

Jika berhasil, maka perusahaan itu akan diberikan uang USD 70 juta atau setara Rp932 miliar

BACA JUGA: Runway Bandara Soetta Dipastikan Tidak Akan Banjir

Pesawat MH370 lenyap pada 8 Maret 2014, saat terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing dengan 239 penumpang beserta awak.

Pencarian resmi oleh Malaysia, Australia dan Tiongkok di Samudra Hindia bagian selatan dihentikan tahun lalu.

BACA JUGA: Bandara Soetta Beroperasi Normal

Menteri Transportasi, Liow Tiong Lai, mengatakan ada kemungkinan 85 persen menemukan puing-puing di area seluas 9.653 mil persegi yang diidentifikasi oleh para ahli.

Pemerintah sudah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan yang berbasis di Houston, Texas untuk melanjutkan pencarian pesawat tersebut.

“Misi utama oleh Ocean Infinity adalah mengidentifikasi lokasi reruntuhan dan/atau kedua perekam penerbangan dan menyajikan bukti yang cukup besar dan bisa dipercaya untuk mengonfirmasi lokasi sebenarnya dari dua item utama,” kata Tiong Lai dalam sebuah konferensi pers.

Jika misinya berhasil dalam tiga bulan, pembayaran akan dilakukan berdasarkan ukuran area yang dicari.

Liow mengatakan bahwa pemerintah akan membayar Ocean Infinity USD 20 juta untuk pencarian seluas 1.930 mil persegi dari pencarian yang berhasil.

Kemudian, USD 30 juta untuk 5.790 mil persegi, USD 50 juta untuk 9.653 mil persegi.

Selanjutnya USD 70 juta jika pesawat atau alat perekam ditemukan di luar wilayah yang teridentifikasi.

Chief Executive Ocean Infinity, Oliver Plunkett, mengatakan, kapal pencari Seabed Constuctor, yang meninggalkan pelabuhan Afrika Selatan Durban pekan lalu, diperkirakan akan tiba di Samudra Hindia bagian selatan pada 17 Januari untuk memulai pencarian.

Dia mengungkapkan delapan kendaraan bawah laut otonom, yang merupakan pesawat tak berawak yang dilengkapi dengan kamera berteknologi tinggi, sonar dan sensor, akan dikirim untuk memetakan dasar laut dengan lebih cepat.

Plunkett menambahkan, drone bawah air bisa mencakup 463 mil persegi per hari.

“Kami memiliki prospek yang realistis untuk menemukannya. Meskipun tidak ada jaminan untuk menemukan pesawat terbang, kami percaya bahwa sistem kami untuk kendaraan otonom ganda yang bekerja secara bersamaan sangat sesuai dengan tugas yang ada,” tuturnya.(NBC/amr/fajar/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Teror Melanda London, Malaysia Airlines Tawarkan Refund


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler