jpnn.com, JAKARTA - Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi (SPK) berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Kamlasi menawarkan program pertanian berbasis teknologi untuk pertanian di NTT.
BACA JUGA: Survei LKPI: Melki Laka Lena-Johni Asadoma Ungguli 2 Paslon di Pilgub NTT
Hal itu disampakan saat menyambangi warga Sikka di Jalan Eltari, NTT.
"Daerah ini harus terutama (diperhatikan) tata kelola air. Sumber-sumber air jangan sampai banyak yang langsung ke laut, tapi dia harus masuk ke embung-embung yang banyak supaya kita punya cadangan air di daratan," kata Simon dikutip JPNN.com, Senin (14/10).
BACA JUGA: Melki Lakalena-Johni Asadoma Ungguli 2 Pesaingnya di Pilgub NTT versi Survei TBRC
Dia menjelaskan dengan teknologi pompa hidram, pertanian lahan kering bisa diberdayakan.
"Ke depan kita akan perbanyak lagi. Saya pikir lahan tidur kita terlalu luas dan hanya bangun pada saat musim hujan saja, lalu petani tidak menanam pada musim kemarau," lanjutnya.
Kamlasi menambahkan semua potensi air yang ada di lembah dan sungai perlu dipompa ke tempat yang tinggi lalu dialirkan ke kebun masyarakat.
Menurutnya, teknologi saat ini sudah semakin canggih di bidang pertanian dan bisa dilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian masyarakat.
"Lewat pompa hidran yang dibuat ini akan digunakan lagi teknologi yang hemat air. Jadi, hanya jagung saja yang hidup tapi rumput tidak bisa hidup karena panas matahari yang luar biasa di wilayah kita," katanya.
"Teknologi hemat air itu adalah irigasi tetes. Kami juga akan bangun banyak embun untuk menampung air hujan. Diupayakan ketika hujan yang sedikit itu, ditahan lewat embung agar banjir tidak langsung le laut," sambung Kamlasi.
Kamlasi sendiri putra asli Desa Sunu, Timor Tengah Selatan itu juga memelopori program TNI AD Manunggal Air.
Proyek pompa air yang dikerjakan TNI Angkatan Darat dan telah dibangun di 3.000 titik air di Indonesia dan 400 titik air di seluruh pelosok NTT.
Kamlasi juga pemegang rekor MURI di bidang air pada 2015 atas pemasangan pompa hidrolik di berbagai wilayah Indonesia (1.345 titik), termasuk NTT (15 titik).
Dengan pompa ini, Kamlasi berkomitmen untuk menjadikan NTT bebas dari kekeringan.
Dalam pencalonannya menjadi Gubernur NTT, Kamlasi juga berfokus pada pengembangan industri lokal untuk meningkatkan ekonomi NTT, serta peningkatan kualitas pendidikan vokasional yang sesuai dengan potensi lokal.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra