jpnn.com - JAKARTA - Amerika Serikat (AS) sedang menunggu presiden terpilihnya hari ini, Rabu (9/11). Perolehan suara Donald Trump berkejar-kejaran dengan pesaingnya, Hillary Clinton.
Sejauh ini Trump yang diusung Partai Republik, masih unggul dibanding Hillary yang disokong oleh Partai Demokrat.
BACA JUGA: Lihat tuh Suasana Markas FPI di Petamburan
Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menilai, jika Trump keluar sebagai pemenang, pengaruhnya terhadap politik nasional menurutnya tidak banyak.
"Berpengaruh sedikit mungkin iya, namun secara umum saya yakin tidak terlalu banyak," katanya melalui pesan singkat, Rabu (9/11).
BACA JUGA: Menteri Asman Tunda Rekrutmen CPNS Pelamar Umum di 32 Instansi
Politikus Golkar itu menyebutkan bahwa Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN, tetap akan diperhitungkan di kancah dunia.
Sehingga, siapapun Presiden Amerika terpilih harus membangun hubungan baik sebagai mitra di Asia, terutama menyangkut persoalan di Laut Tiongkok Selatan.
BACA JUGA: Jokowi Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Tokoh NU
Kedua, Indonesia memiliki sejarah partnership yang panjang dengan Amerika.
Comprehensive Partnership Agreement ditandatangani pada 2010, kemudian dilanjutkan dengan kesepakatan strategic partnership.
"Trump juga memiliki beberapa usaha bisnis di Indonesia. Jadi saya yakin Indonesia, tidak asing lagi bahkan dapat menjadi salah satu peningkatan tujuan investasi dari AS," jelasnya.
Dia menambahkan, sebagai salah satu negara demokrasi, AS memiliki sistem check and balances yang sangat baik.
Dengan begitu, siapapun presiden terpilih, pemerintahan tidak bisa langsung mengubah arah tanpa persetujuan senat atau parlemen.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua GNPF MUI Bantah Ditawari Rp 10 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi