JAKARTA--Para hakim diminta tidak melakukan aksi mogok kerja. Alasannya, hakim merupakan simbol pengadilan.
Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Assidiqie, hakim bisa menyampaikan unek-uneknya tanpa harus berhenti memimpin persidangan.
"Jangan sampai mogok lah. Kalau terpantau dan dimuat Newyork Times, akan bisa memalukan kita sendiri. Wajah bangsa kita juga jadi jelek," kata Jimly Assidiqie usai acara pertemuan para hakim dengan pemerintah di Kantor Kemenpan-RB, Jakarta, Selasa (10/4).
Dia mengimbau agar para hakim yang datang membawa aspirasi 7000 hakim di seluruh Indonesia tersebut, kembali ke daerah masing-masing. Kepada pemerintah juga diminta untuk memperhatikan nasib hakim.
"Hukum itu akan menjadi baik bila ditegakkan oleh hakim yang bermental baik dan independen. Kalau kesejahteraan hakim diperhatikan, tidak akan ada sogok menyogok lagi dan keadilan bisa ditegakkan," ujarnya.
Dia juga meminta, para hakim tidak usah mewacanakan mogok sebagai alat untuk perjuangan. Sebab itu sudah terminologi orang politik.
"Pulanglah ke daerah lagi, jangan keliling sana-sini lagi. Pemerintah sudah ambil alih masalah ini, jadi kembalilah bekerja," pungkasnya. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hakim Mogok Rusak Wibawa Peradilan
Redaktur : Tim Redaksi