jpnn.com - PALEMBANG - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie menekankan pentingnya penyelenggara pemilu menjaga independensi.
Menurut Jimly, kasus-kasus yang pernah terjadi sebelumnya harus menjadi pelajaran. “Harus belajar dari kasus yang sudah-sudah,” tegas pria asal Sumsel tersebut saat memberikan pengarahan di depan para anggota 17 KPUD se-Provinsi Sumsel, di kantor KPU Sumsel, Senin (30/5).
BACA JUGA: Mendagri: Secara Substansi Pembahasan RUU Pilkada Selesai
Dikatakan Jimly, DKPP sudah banyak mencopot penyelenggara pemilu. Lebih dari 360 penyelenggara pemilu yang sudah diberhentikan karena terbukti berpihak.
“Ini paling penting dalam masalah kode etik,” ucapnya. Dia berharap persoalan itu tidak sampai terjadi lagi di wilayah Sumsel.
BACA JUGA: PDIP Isyaratkan Usung Kader Sendiri
Pelayanan kepada pemilih termasuk kepada kandidat harus dilakukan secara adil. Penyelenggara pilkada, kata dia, harus punya jarak, dengan semua calon, caleg, dan parpol.
Dikatakan Jimly, kasus yang terjadi selama ini, penyelenggara pilkada kurang profesional, gampang diintervensi. (bis/sam/jpnn)
BACA JUGA: PPP Siap Bantu PDIP Usung Penantang Ahok
BACA ARTIKEL LAINNYA... Klaim Seluruh Kader PKS Setuju Usung ZIHAD
Redaktur : Tim Redaksi