jpnn.com - JAKARTA – Ketika Joko Widodo dinyatakan sebagai pemenang pemilu presiden 2014, sejarahwan dari Universitas Indonesia (UI), JJ Rizal mencatat pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat itu bahwa akan mempermudah urusan Jakarta sebagai Ibukota Negara dengan pemerintah pusat.
“Mana itu? Yang dilakukan Ahok malah mengajak berantam Wali Kota Bogor dan Wali Kota Bekasi gara-gara sampah,” kata JJ Rizal, dalam Dialog Akhir Tahun "Membangun Jakarta Melalui 5 Tertib", yang diselenggarakan Kaukus Muda Indonesia (KMI), di Jakarta Selatan, Sabtu (26/12).
BACA JUGA: 1.245 CCTV Dipantau ,783 Personel Disiagakan di Soekarno-Hatta, Ada Apa?
Padahal, menurut JJ Rizal, Gubernur Ahok yang tidak punya penampungan dan pengolahan sampah warganya sendiri. Tapi dengan caranya sendiri, Ahok bisa marah-marah kepada kepala daerah yang bukan anak buahnya.
“Tak punya tempat pengolahan sampah, lalu menumpang ke daerah tetangga, terus ngajak orang berantam lagi. Ini berpikir tidak tertib namanya,” katanya.
BACA JUGA: JJ Rizal Sentil Cara Pikir Ahok: Waras nggak tu...
Demikian juga halnya dengan wacana audit kawasan. Menurut Rizal, kenapa kawasan kumuh yang jadi sasaran akan diaudit.
“Kenapa penyempitan kali di Kemang dan di ilir sungai yang bemuara di kawasan Pluit tidak diaudit. Ini lagi betonisasi pinggir sungai. Ini sama saja dengan membangun got besar dan air sungai tak bisa diserap tanah. Sekali lagi, ini cara berpikir yang tidak tertib,” ujar Rizal. (fas/jpnn)
BACA JUGA: Nih, 8 Calon Gubernur Jakarta dari Gerindra
BACA ARTIKEL LAINNYA... NGERI: Kurang Konsentrasi, Pengendara Motor Terjatuh, Lalu Dihantam Bus Gandeng, Akhirnya...
Redaktur : Tim Redaksi