jpnn.com, ASTANA - Penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi merupakan suatu keharusan bagi seluruh negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) agar bisa menghadapi berbagai tantangan global, antara lain: pengentasan kemiskinan, penanggulangan penyakit, kekurangan pangan, krisis energi serta air.
Demikian pernyataan Wapres RI M Jusuf Kalla dalam Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja sama Islam Pertama mengenai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (1st OIC Summit on Science, Technology and Innovation), yang berlangsung di Astana, Kazakhstan, Minggu (10/9).
BACA JUGA: Indonesia Siap Jalin Kerja Sama Iptek dengan Negara OKI
JK menekankan pentingnya menciptakan kerja sama erat antar center of excellence bidang iptek dan inovasi yang saling terintegrasi di antara negara OKI untuk berbagi hasil kegiatan riset dan pengembangan bidang iptek tersebut.
"Indonesia juga mendorong seluruh negara OKI terus mengembangkan Iptek dan Inovasi yang perlu dimulai sejak pendidikan dasar dan juga disertai dengan penguatan kurikulum iptek dan pengembangan budaya iptek (science culture) sejak usia dini. Selain itu, seluruh negara OKI harus terus mengarustamakan (mainstreaming) iptek dan inovasi di dalam kebijakan dan strategi nasionalnya masing-masing," kata JK.
BACA JUGA: JK: KTT OKI Momentum Memajukan Negara Islam
Lebih lanjut, Wapres RI menyerukan agar seluruh negara anggota OKI memerkuat kerja sama saling berbagi pengalaman, baik antar negara OKI maupun dengan negara lain serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Secara khusus, JK mengajak seluruh negara OKI perlu kembali memajukan peran Islam dalam pengembangan aspek iptek dan inovasi untuk kesejahteraan umat manusia secara keseluruhan. Hal ini merupakan realiasi nyata dari nilai utama Islam sebagai Rahmatan lil Alamiin.
BACA JUGA: Apresiasi Program CSR, CFCD Gelar ISDA 2017
KTT OKI mengenai Iptek merupakan KTT tematik pertama di bawah kerangka forum kerjasama OKI. Tema KTT ini adalah “Science, Technology, Innovation and Modernization of the Muslim World”. KTT diselenggarakan atas kesepakatan seluruh negara OKI pada berbagai pertemuan KTT OKI, termasuk KTT OKI terakhir yang diselenggarakan di Istanbul pada bulan April 2016. Seluruh 56 negara anggota OKI telah berpartisipasi pada rangkaian pertemuan KTT OKI Iptek ini.
Tercatat sekitar 20 kepala negara, raja, dan wakil presiden dari negara OKI telah hadir pada KTT OKI ini, termasuk Presiden Turki selaku Ketua OKI periode 2016-2019, dan Presiden Pakistan selaku Ketua Standing Committee OKI mengenai Iptek/COMSTECH.
Delegasi RI pada KTT dipimpin oleh Wapres RI dan didampingi oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menristekdikti, Wakapolri, Dubes RI Astana (Rahmat Pramono) serta para pejabat tinggi dari berbagai Kementerian/Lembaga Pemerintah RI terkait, khususnya pejabat di lingkungan Kemlu RI serta Kemenristekdikti. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak JK dan Bu Mufidah yang Menginspirasi Cut Mini
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad