JK Boleh Maju Capres Asal Izin Ical

Selasa, 31 Juli 2012 – 01:41 WIB

JAKARTA - Langkah Ketua Umum Partai Golkar (PG), Aburizal Bakrie, sebagai calon presiden (Capres) 2014 dari PG sudah tak bisa diutak-atik lagi. Tapi bila ada kader PG yang akan mencalonkan atau dicalonkan partai lain, Golkar tidak akan mempermasalahkannya.

Politisi PG, Nudirman Munir, menyatakan bahwa pemecatan kader partai berlambang beringin yang ingin atau akan dicalonkan sebagai capres dari partai lain diupayakan tidak terjadi. "Kalau mengenai pencapresan (Aburizal) itu kan sudah final ya. Itu sudah tidak bisa lagi kita utak-atik," kata Nudirman, Senin (30/7), kepada wartawan, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Hanya, kata dia, sebaiknya ada kebijaksanaan dari PG terhadap kadernya yang mencalonkan diri atau diusung partai lain sebagai capres. "Ya mudah-mudahan dalam waktu dekat ada rapat pleno, ya insya Allah saya akan berusaha memperjuangkan agar pemecatan ini jangan sampai terjadi kalau ada perbedaan pendapat," katanya lagi.

Nudirman mengingatkan, kader seharusnya memang loyal mengikuti keputusan partai, termasuk dalam hal capres. "Tapi, kalau ada kader Golkar dicalonkan oleh partai lain untuk jadi capres, menurut saya itu bukan suatu kesalahan, apalagi kalau yang bersangkutan meminta izin," ujarnya.

Anggota Komisi III DPR itu menceritakan, masalah yang muncul di PG itu sebenarnya pernah terjadi di era kepemimpinan Akbar Tanjung di Golkar pada 2004. Saat itu,  Jusuf Kalla dicalonkan capres dari partai lain sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono.

Saat itu, sebut Nudirman, JK juga meminta izin ke Akbar. "Beliau (Jusuf Kalla) meminta izin kepada Akbar Tandjung dan Akbar Tandjung memberikan izin. Jadi, tidak ada masalah pemecatan terhadap Jusuf Kalla."

Langkah itu pula yang sebenarnya bisa ditempuh kader Golkar yang ingin maju sebagai capres tak terkecuali JK di periode kepemimpinan Aburizal Bakrie. "Jadi, kalau memang itu dimintakan izin, ya dikasi izin. Kalau dikasih izin tidak perlu dipecat," tegasnya.

Sedangkan Ketua DPP Bidang Politik PG, Priyo Budi Santoso, menganjurkan dan memohon kepada para pimpinan teras partainya untuk tidak mewacanakan pemecatan terhadap JK jika nantinya tetap maju sebagai capres. Sebab menurutnya, wacana pemecatan itu kontraproduktif bagi Golkar.

"Wacana itu akan akan menghancurkan konsolidasi partai dan akan membentrokkan tokoh-tokoh senior, antara Pak Aburizal Bakrie dan Pak JK dengan Pak Akbar Tandjung. Dan ini merugikan kita secara konsolidasi," katanya, Senin (30/7).

Karenanya Priyo memohon berharap wacana pemecatan itu dihentikan. "Nyatanya semua kita tahu pak JK tokoh senior, tokoh nasional yang dihormati di Golkar. Beruntung Golkar ada beliau dan ada Pak Akbar Tandjung," tambahnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Yakin Warga Jakarta Tak Terpengaruh Isu SARA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler