JK Bongkar Suap Secapa Polri

Mau Lulus Harus Nyogok Rp 250 Juta

Rabu, 20 Maret 2013 – 21:39 WIB
KENDARI - Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) baru saja bertemu dengan Kapolri, Jenderal Timur Pradopo. Keduanya bertemu di salah satu pesta perkawinan di Jakarta pada 13 Maret 2013 lalu.

Kesempatan ini menurut JK dimanfaatkan untuk menginformasikan ke Kapolri bahwa ada indikasi suap dalam pelulusan seleksi calon perwira (Secapa). "Memang benar saya ketemu dengan Pak Kapolri. Ya bincang-bincang soal indikasi suap itu," kata JK seperti yang dilansir Kendari Pos (JPNN Group), Rabu (20/3).

JK menyampaikan beberapa bukti permainan serta kecurangan Polda Sulselbar pada seleksi Secapa. Disebutkan, bukti-bukti tersebut antara lain, soal adanya dua nama yang dipaksakan lulus lantaran keduanya merupakan calon titipan dari petinggi Polda Sulselbar. "Padahal mestinya keduanya tidak lolos karena memiliki gangguan kesehatan," katanya.

Sebaliknya, semua calon yang dianggap bisa lulus malah digugurkan hanya karena persoalan tidak mampu memberikan imbalan antara Rp 200-250 juta melalui panitia seleksi. "Kalau hal itu tidak segera dicegah, maka negara ini khususnya institusi kepolisian akan hancur," katanya.

"Jadi, atasan tidak boleh menyalahkan anak buahnya jika melakukan aksi pemerasan terhadap rakyat. Karena hal itu dicontoh dari pimpinannya," tambahnya.

Pria yang juga pernah menjabat sebagai ketua umum DPP Golkar ini mengingatkan agar anak buah jangan dipalak. Karena jika dipalak dia pasti akan mencari kesempatan untuk memeras rakyat. Makanya ia meminta kepada jajaran kepolisian untuk memberikan contoh disiplin tinggi serta kepercayaan secara jujur untuk bekerja secara profesional.

Terjadinya indikasi suap Secapa di tubuh kepolisian, menurut JK tidak terlepas dari rendahnya disiplin pimpinan dalam memberikan contoh yang baik kepada bawahannya. "Jadi kalau ada anak buah yang liar, atau melakukan pemalakan itu akibat intimidasi dari atasannya karena anak buah juga mesti menjadi modal untuk investasi," ujarnya.

Menanggapi ini, Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Mudji Waluyo mengatakan bahwa Polda Sulsel dalam melakukan proses seleksi calon perwira (secapa) bertindak sesuai mekanisme yang ada dan dilaksanakan secara transparan dan akuntabel. Ada lima tahap yang dilakukan dalam proses seleksi, yakni, administrasi, kesehatan, psikologi, jasmani dan akademik.(eui/awa/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementerian dan Lembaga Mulai Rampingkan Struktur Organisasi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler