JAKARTA - Guna menyamakan visi dalam memaksimalkan peran serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam menunjang ketahanan ekonomi nasional, serta untuk transformasi BUMN, Institut Lembang Sembilan (iL-9) akan menggelar Rembuk Nasional ”Transformasi BUMN Menuju Ketahanan Ekonomi Nasional” pada Jumat–Sabtu (17–18 Februari) di Hotel The New Benakutai, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Ketua Panitia, Rapsel Ali dari iL-9, usai bertemu Menteri BUMN Dahlan Iskan di kantornya kemarin menjelaskan, rembuk diharapkan menjadi sarana informasi, komunikasi, dan dialog antara pemerintah, BUMN dan seluruh pemangku kepentingan yang peduli akan perkembangan BUMN. Menteri BUMN Dahlan Iskan pada kesempatan itu menyatakan siap menjadi keynote speaker, dan sebagai narasumber utama bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, mantan Wapres Jusuf Kalla, dan mantan Menteri BUMN Tanri Abeng, serta sejumlah dirut-dirut BUMN yang terkait dengan infrastruktur, keuangan dan energi.
Menurut Rapsel, transformasi BUMN sangat diperlukan dalam rangka menuju budaya korporasi yang profesional, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan negara yang berkontribusi secara signifikan.
"Kondisi perekonomian dunia dalam masa krisis saat ini, terutama di Amerika dan Uni Eropa, perlu disikapi dengan memperkuat basis ekonomi dalam negeri. BUMN sebagai salah satu pilar perekonomian nasional yang berkontribusi dalam pendapatan negara menjadi salah satu tumpuan. Hanya saja banyak perusahaan pelat merah yang belum memberikan hasil yang optimal. "Sejumlah BUMN merugi, bahkan dalam keadaan hampir kolaps,” ujarnya.
Rapsel menambahkan, Rembuk Nasional BUMN ini sejalan dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang merupakan salah satu program unggulan Presiden SBY. "BUMN sebagai salah satu pelaksana pendukung MP3EI perlu mempertegas dukungan dalam menyukseskan program tersebut," ujarnya seraya menambahkan, transformasi BUMN, terutama dalam budaya korporasi yang profesional, berkontribusi pada pendapatan nasional yang akhirnya akan berdampak pada ketahanan ekonomi nasional.
Yang menarik, ternyata rembuk nasional BUMN ini mendapat apresiasi dari luar negeri. Sudah beberapa perusahaan dari Singapura dan Malaysia sudah melakukan registrasi kepesertaan. Sementara dua perusahaan multinasional dari Australia juga menyatakan ikut dalam rembuk tersebut, yaitu Citi Group Asia Pasific dan Reliance Property. (fis/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Investasi Harus Dinikmati Masyarakat
Redaktur : Tim Redaksi