JAKARTA -- Adu kejelian dan kepintaran antara Jusuf Kalla dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampak dalam debat capres putaran terakhir yang digelar di Jakarta, Kamis (2/7) malamJK memanfaatkan sesi pemaparan visi misi untuk langsung menyerang SBY dengan persoalan iklan pilpres satu putaran
BACA JUGA: JK Serang Iklan Pilpres 1 Putaran
Dengan tegas, meski didahului kata maaf kepada SBY, JK menyatakan iklan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi"Maaf Pak SBY, iklan Bapak pemilihan satu putaran, dengan alasan hemat Rp 4 triliun itu artinya demokrasi dipandang dalam uang," tandas JK sembari memandang SBY
BACA JUGA: Iklan Politik Mega-Pro Terganjal Lagi
Pernyataan JK it langsung disambut tepuk tangan meriah hadirinJK melanjutkan, sejak awal dirinya berupaya agar anggaran untuk pemilu ditekan sehemat mungkin
BACA JUGA: BEM se-Jabodetabek Minta JK Lebih Cepat Kejar Ketertinggalan
Dari usulan KPU yang Rp45 triliun, akhirnya bisa ditekan hanya menjadi Rp 25 triliunKarena itu, menurut JK, angka Rp 4 triliun untuk sebuah putaran pilpres adalah angka wajar.Serangan lebih tajam dilanjutkan JKDia mengatakan, kalau proses demokrasi hanya diukur dengan uang, dirinya takut pada 2014 mendatang tidak ada lagi pilpres hanya untuk tujuan menghemat uang negara"Saya mohon maaf, saya takut pada tahun 2014 nanti ada iklan (dengan bunyi, red) 'lanjutkan terus', tanpa pilpres demi menghemat Rp 20 triliunMari jalankan demokrasi dengan cara-cara demokratis," ucapnya, lagi-lagi disambut tepuk tangan hadirinSBY sendiri ikut tepuk tangan, tapi tampak tidak bersemangat.
Moderator debat, Dekan Fisipol UGM Prof Dr Pratikno, terpancing mengomentari penampilan JK"Menarik, sudah ada perdebatanBelum masuk sesi debat, sudah ada perdebatan," ujar PratiknoSepertinya, SBY sudah tidak sabar untuk secepatnya menangkis serangan JKSBY tak kalah jeliDia memanfaatkan sesi pembahasan mengenai politisasi birokrasi untuk memberikan klarifikasi
SBY mencuri waktu sesi itu untuk memberikan penjelasan"Masih ada 30 detik, saya ingin menjawab yang soal iklan tadi," kata SBY mengawali kalimatnya"Iklan yang Bapak (Jusuf Kalla) maksud, bukan iklan SBY," ujar SBY
Begitu JK mendapat giliran bicara, dia langsung memberikan respon balikLagi-lagi, kepintaran JK terlihat di siniJawaban SBY dijadikan alasan JK untuk menyebut iklan satu putaran yang dikeluarkan Lembaga Studi Demokrasi (LSD) itu ilegal"Saya berterima kasih kepada Pak SBY yang mengatakan iklan itu bukan iklan Pak SBYJadi iklan itu ilegalMemang, yang boleh beriklan harusnya peserta (pilpres, red)Kalau begitu iklannya ilegal," ujar JK mengulang(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu SBY Tuding Prabowo Keliru
Redaktur : Tim Redaksi