jpnn.com, PONTIANAK - Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang (OSO) angkat bicara soal beredarnya berita hoaks tentang Wakil Presiden Jusuf Kalla.
JK, begitu dia biasa disapa, dikabarkan terserang stroke dan akan dibawa ke Singapura.
BACA JUGA: Syukuran Ultah Ke-67, OSO Mengaku Baru Pertama Dapat Kejutan dari Parlemen
Kemarin, kabar yang berembus kencang sejak Kamis (24/8) hingga Jumat (25/8) itu dibantah OSO.
“Itu nggak benar, orangnya, Pak JK-nya sehat-sehat aja kok,” ucap OSO diwawancarai usai silaturahmi dan pengukuhan Gebu Minang DPW Kalbar serta Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di halaman Hotel Grand Mahkota, Pontianak, Sabtu (26/8).
BACA JUGA: DPD Butuh Banget Gedung Baru
Dilansir Jawa Pos, informasi JK yang sakit tersebut muncul bersamaan dengan gambar rombongan pejabat Istana Wapres di Bandara Halim Perdanakusuma.
Dalam gambar itu terlihat Juru Bicara Wapres Husain Abdullah dan Paspampres yang biasa mengawal JK. Sebagian besar di antara mereka mengenakan jas dan berdiri di dekat pesawat jet pribadi.
BACA JUGA: OSO Ceritakan Kisah Menarik yang Menginspirasi Peserta LCC 4 Pilar
Pesawat itulah yang dipersepsikan menjadi kendaraan bagi JK untuk berobat. Foto dan informasi tersebut tersebar di kalangan wartawan, bahkan sampai ke luar negeri.
OSO menegaskan bahwa informasi yang tidak benar tersebut berdampak buruk bagi JK. “Kenapa sampai muncul kesan-kesan yang seperti itu, dan itu merugikan nama baik pak JK,” tutur tokoh Kalbar ini dengan suaranya yang parau.
Dia menyampaikan, masyarakat resah dan bertanya-tanya terkait pemberitaan yang tidak bertanggung jawab tersebut. Sehingga, penyebar berita bohong itu harus segera diselidiki kemudian ditindak.
“Aparat penegak hukum harus bertindak cepat, cari pelakunya sampai dapat,” tandas OSO.
Kepada Jawa Pos, JK sendiri menyatakan tidak nyaman dengan kabar bohong itu. Apalagi setelah banyak orang yang menelepon Kepala Sekretariat Wakil Presiden, Mohammad Oemar, dan ajudan JK. Hingga Jumat, ajudan JK menerima setidaknya 12 telepon yang ingin memastikan kabar tersebut.
“Bayangkan, Dubes Singapura langsung telepon ke Pak Oemar. Atasenya juga telepon ke ajudan, sama-sama angkatan udara. Eh, bagaimana bapak (JK)? Dubes mau atur penerimanya, dia mau atur rumah sakitnya,’’ ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jumat siang (25/8).
Saat memberikan keterangan kepada wartawan itu, JK baru saja menunaikan salat Jumat di Masjid Baiturrahim, kompleks istana kepresidenan. JK yang mengenakan baju biru lengan panjang dan bersongkok terlihat dalam kondisi prima dan banyak tersenyum.
Sejumlah aktivitas juga dia lakukan sejak pagi. Di antaranya, rapat dengan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin, Makassar. Siangnya JK bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan sempat santap bersama.
“Kemarin (Kamis, 24/8) rapat juga, Village Development Forum. Anda kan ikut hadir di Mersel (Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan). Setelah itu menerima beberapa tamu,’’ kata JK menjelaskan aktivitasnya.
Sorenya, JK menonton siaran pertandingan sepak bola Indonesia melawan Kamboja. Sementara itu, malamnya dia menerima tamu di rumah dinas. JK bahkan sempat menulis puisi untuk istrinya, Mufidah Jusuf Kalla. Mereka akan merayakan ulang tahun pernikahan ke-50 Minggu (27/8).
“Alhamdulilah, saya hari Minggu main golf lagi, olahraga lagi,’’ imbuh pria berusia 75 tahun itu, lantas tersenyum. Dia memastikan bahwa istrinya juga sehat-sehat saja.
Mengenai foto yang menyebar di media sosial, JK mengatakan bahwa itu kejadian 17 November 2015 lalu. Saat itu JK bersama rombongan hendak terbang ke Filipina untuk menghadiri KTT APEC. Sebelum berangkat, dia melihat pesawat ambulans yang akan dibeli Palang Merah Indonesia (PMI).
’’Sebelum naik pesawat, saya ke situ lihat bagaimana ambulans itu. Kemudian tidak jadi dipakai PMI. Ada perusahaan yang mengoperasikannya,’’ kata ketua umum PMI tersebut.
Bukan sekali ini JK menjadi korban hoax. Saat ramai-ramai pemberian karangan bunga untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, foto JK dengan tulisan yang mengkritik karangan bunga itu tersebar. Dia pun menampik kabar tersebut.
JK lantas mengingatkan bahwa hoax punya dampak yang berbahaya. Bahkan bisa menimbulkan perang. Dia mencontohkan perselisihan antara Arab Saudi dan Qatar yang, salah satunya, disebabkan berita bohong. Dia pun memerintahkan supaya orang-orang yang menyebarkan berita bohong itu bisa diusut.(jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oesman Sapta: Jadi Anak Muda Jangan Suka Minder dan Grogi
Redaktur & Reporter : Budi