JK Disambut Unjuk Rasa Mahasiswa di Jambi, 2 Orang Menjadi Korban

Minggu, 29 Maret 2015 – 01:26 WIB
Wapres Jusuf Kalla. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAMBI - Momentum kedatangan Wapres RI Jusuf Kalla (JK) ke Kota Jambi untuk meresmikan ikon Kota Jambi Jembatan Gentala Arasy, Sabtu (28/3), disambut aksi unjuk rasa oleh mahasiswa dari berbagai universitas di Kota Jambi. 

Aksi dipusatkan di samping gedung Bank Indonesia (BI), kawasan Telanaipura, Kota Jambi. 

BACA JUGA: Siswa SMK Ujian Sekolah di Kantor Polisi

Demo ini diwarnai dengan aksi saling dorong antara polisi dan mahasiswa. Dalam aksi ini satu orang mahasiswa mengalami luka robek serius di bagian kepala dan satu lagi mengalami luka ringan di bagian tangan. Dua orang mahasiswa tersebut diketahui bernama Yulianto dan Adi Putra. 

“Teman kami dikeroyok polisi, salah satunya bocor di bagian kepala dan terpaksa kami larikan ke rumah sakit,” ujar Nurhasan Dhani, Koordinator Lapangan (Korlap) seperti dilansir dari Jambi Independen (Grup JPNN).

BACA JUGA: Cerita NI, PSK Berpakaian Minim di Kolong Flyover, Tarif Rp 100 Ribu

Keduanya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher oleh rekan-rekannya. Di rumah sakit kedua mahasiswa ini dibawa langsung ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan mendapat perawatan dari tim medis. 

“Yulianto kepalanya robek dengan panjang satu cm, serta mendapatkan dua jahitan. Kalau Adi lecet karena tadi posisinya mau menolong Yulianto,” tutur Wahid Hidayat, Wakil Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unja. 

BACA JUGA: BBM Naik, Banyak Warga Kaget

Mahasiswa menuntut para aparat kepolisian yang menganiaya teman-teman mereka itu agar dipenjarakan. 

Wahid yang mewakili rekan-rekannya, mengatakan akan melaporkan kejadian ini kepada Bidang Profesi dan Pengaman (Propam) Polda Jambi. “Kita akan melaporkan hal ini kepada Propam Polda Jambi. Kita akan minta divisum, di mana hanya pihak kepolisian yang bisa,” ungkapnya. “Yang jelas kita sudah memegang hasil pemeriksaan dokter,” tandasnya.  

Aksi unjuk rasa dimulai pada pukul 09.00. Mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa Unja, Institut Agama Islam (IAIN), serta beberapa universitas lain di Kota Jambi, berusaha menerobos barisan aparat polisi yang menghalangi langkah mereka yang hendak melakukan long march menuju Kantor Gubernur Jambi. Bahkan, sebuah mobil water cannon sudah bersiap di belakang barisan. 

Sekitar pukul 10.00, mahasiswa terus memaksa menerobos barisan polisi. Hal ini memaksa polisi mengeluarkan tembakan water cannon ke arah kerumunan massa, disertai dengan aksi mendorong mahasiswa. Yulianto yang mencoba menghindari water cannon dan terjatuh justru dikeroyok oleh ratusan polisi.

Sementara itu, Adi yang berusaha menolong justru juga dikeroyok oleh para aparat ini.  “Saya mau menghindari water cannon tapi sepatu saya robek, justru diinjak dan dikeroyok sama polisi,” kata Yulianto. 

Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait dengan kejadian ini Kasat Intel Polda Jambi, Ali Sadikin mengatakan akan menindak tegas jika memang ada oknum petugas kepolisian yang melakukan aksi pengeroyokan tersebut. “Nanti akan kita urus, yang jelas kita akan membantu biaya pengobatannya,” katanya.

Dalam aksi ini sendiri, mahasiswa menuntut agar pemerintahan Jokowi-JK segera turun dari jabatan mereka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI, saat ini. Menurut para demonstran, selama masa kepemimpinan Jokowi-JK Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berada dalam kondisi terburuknya, terutama dalam bidang ekonomi. 

Hal ini dibuktikan dengan naiknya beberapa kebutuhan pokok, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu, gas LPG, TDL, serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. 

“Nilai mata uang Indonesia bagaikan sampah yang tidak mempunyai arti maka diperlukan langkah konkret untuk memperbaiki ini semua bagi pemerintah,” kata Ramazani Nopanda, dari IAIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. “Kami melakukan aksi ini sebagai bentuk kepedulian kami terhadap bangsa,” jelasnya. (iam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngeriii.. Dua Pria Bersamurai Satroni Rumah Pendeta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler