"Membangun infrastruktur itu butuh uang. Lantas kenapa kita tidak punya uang untuk membangun infrastruktur, itu karena semua anggaran habis untuk subsidi," katanya dalam sebuah diskusi ekonomi di Hotel Arya Duta kemarin (12/12).
Pemangkasan subsidi BBM dapat dilakukan dengan dua cara, yakni pembatasan kendaraan dan pembatasan konsumsi BBM. Pembatasan kendaraan lebih sulit dilakukan karena berimbas pada penurunan pertumbuhan ekonomi. Sementara, pembatasan konsumsi dapat dilakukan dengan menaikkan harga BBM.
Kalla mengakui kenaikan harga BBM akan berimbas pada angka inflasi. Namun, berdasarkan pengalamannya menaikkan harga BBM hingga 130 persen, peningkatan harga-harga akibat kenaikan harga BBM akan kembali stabil dalam beberapa waktu.
Tingkat inflasi yang tinggi juga lumrah terjadi di beberapa negara yang pertumbuhannya tinggi, seperti Brazil dan Turki.
"Kita tidak bisa menangkan semua pihak. Tidak mau inflasi tapi subsidi tinggi. Tinggal ini saja kan pilihannya," terangnya.
Senin lalu, Komite Ekonomi Nasional (KEN) merekomendasikan pemerintah menekan subsidi energi yang mencapai 20 persen dari anggaran negara. Rendahnya harga BBM dinilai menjadi penyebab ekonomi Indonesia tidak efisien.
Tahun ini, pemerintah terpaksa menambah kuota subsidi BBM menjadi 45,25 juta kiloliter dari target 44,04 juta kiloliter di APBN 2012. Sejumlah pengamat mengusulkan kenaikan harga premium dan solar sebesar Rp 1.500 per liter tahun depan. Kenaikan harga tersebut diyakini akan menghemat subsidi BBM Rp 65 miliar. (noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Transmigrasi Diklaim Entaskan 8,8 Juta Warga Miskin
Redaktur : Tim Redaksi