Hingga saat ini sekitar 2,2 juta keluarga atau sekitar 8,8 juta orang miskin dan penganggur yang telah memperoleh peluang berusaha dan kesempatan kerja.
"Memang kita akan terus meletakkan transmigrasi sebagai salah satu solusi pengangguran. Dari segi jumlah memang akan kita kurangi tapi dari segi kualitatif akan kita tingkatkan sehingga benar-benar berimplikasi ekonomi sehingga nanti ketika ekonomi maju, transmigrasi swakarsa mandiri atau yang datang sendiri akan lebih banyak," terang Muhaimin di Gedung Kemenakertrans, Jakarta, Rabu (12/12).
Menurutnya, program transmigrasi turut mendukung ketahanan pangan nasional. Muhaimin menyebutkan, kurang lebih 37 persen kawasan transmigrasi telah berkembang menjadi sentra produksi pangan serta memberikan kontribusi terhadap produksi beras nasional sebanyak kurang lebih 5,8 juta ton pada tahun 2011.
“Keberhasilannya saat ini memang belum sempurna, dan masih banyak menyisakan masalah di kawasan transmigrasi. Misalnya, masalah lahan, fasilitas umum yang kurang lengkap, infrastruktur dan aksebilitas yang masih terbatas,” keluh Muhaimin.
Oleh karena itu, lanjut Muhaimin, pemerintah dalam mengembangkan kawasan transmigrasi tentunya membutuhkan kerja sama daerah dan dukungan instansi lintas sektor terkait. Antara lain, Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kehutanan, Badan Pertanahan Nasional dan Kementerian BUMN.
“Tanpa peran serta instansi terkait, maka akan lebih sulit untuk menciptakan program transmigrasi yang berkualitas,” imbuhnya. (cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkeu Pilih Pembatasan BBM
Redaktur : Tim Redaksi