Dia menegaskan, perjuangan yang gigih dan sepenuh hati untuk mengusahakan terciptanya keadilan dalam kasus Century itu, memang mengandung resiko. Salah satunya Misbakhun harus dipenjara sehingga pada akhirnya dinyatakan bebas lewat putusan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung.
"Saya memberi penghargaan kepada Misbakhun, Akbar Faisal, Bambang Soesatyo dan anggota DPR lainnya yang gigih berjuang dan sepenuh hati mengusahakan keadilan tercipta dalam kasus Century," kata JK, saat menjadi pembicara dalam peluncuran buku Misbakhun, “Melawan Takluk: Perlawanan dari Penjara Century", di Jakarta, Senin (15/10).
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu mengingatkan, era sekarang hendaknya harus berhati-hati dalam melakukan perjuangan dan menegakkan kebenaran. “Karena, bisa terkena persoalan di luar dugaan,” tegasnya.
Ia mencontohkan, kasus yang dialami penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, kasus Misbakhun, bahkan hingga kasus Yusril Ihza Mahendra dulu. “Pada intinya pesannya hati-hati kalau bicara,” ujar JK.
Dia menegaskan, upaya mengungkap kasus Century bukanlah semata-mata untuk memburu mantan pemiliknya, Robert Tantular. Tapi, tegas dia, untuk menjadi pelajaran bagi penguasa di masa mendatang, supaya lebih memerhatikan rakyat, bukan kepentingan pemodal.
Dia mengingatkan, jangan lagi ada kekeliruan oleh orang lain, tapi harus dibebankan kepada rakyat yang membayarnya. “Siapa yang berbuat dia yang harus membayar," tegasnya.
Sedangkan Wakil Ketua MPR Hajriyanto Tohari menilai sikap politik yang ditunjukkan Misbakhun saat voting hasil kerja Pansus Century menimbulkan lawan politiknya jengkel dan diapun mendapat resiko politiknya.
"Saat voting Century, Misbakhun bersama Akbar Faisal (politisi Hanura) atraktif dan agak kenes. Mungkin lawan politiknya makin jengkel, bahkan dia melakukan cipika-cipiki," kata Hajriyanto di kesempatan sama.
Dia menegaskan, Misbakhun akhirnya dihadapkan pada sebuah resiko politik."Andai Misbakhun tidak seteatrikal mungkin tidak dikorbankan seperti itu," ujarnya.
Dia mengakui Misbakhun bersama sejumlah politisi yang bergabung dalam Tim 9 mendapat kasus kakap yang dalam waktu sejenak membuat mereka sangat populer di mata publik.
"Politisi biasanya butuh waktu untuk dikenal. Pak Misbakhun mendapat kasus kakap dalam kasus Century dan tiap hari kasus itu dikuliti oleh media," terangnya.
Menurutnya, perjuangan Misbakhun mengungkap Century, dipenjara lalu dibebaskan menjadi fenomena sendiri. "Kisah ini bisa dijadikan film karena ada drama poloitik yang bisa menjadi pelajaran yang baik bagi masyarakat luas bagaimana memperjuangkan keadilan," usulnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirtipikor: Pelimpahan Lebih Cepat Lebih Baik
Redaktur : Tim Redaksi