JK Memutuskan Dukung Anies, Hasto: Kami Memahami Hubungan Historis

Jumat, 22 Desember 2023 – 17:03 WIB
Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11). Dokumen DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Hasto Kristiyanto memahami Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla atau JK memiliki hubungan kuat yang terbangun sejak lama dengan capres nomor urut satu Anies Baswedan.

Hasto pun tidak kaget ketika mantan ketua umum Golkar itu memutuskan mendukung Anies pada Pilpres 2024.

BACA JUGA: Kampanye Ganjar Dibuntuti Kaesang, Hasto Singgung Perbedaan Mencolok Reaksi Rakyat 

Dia berkata demikian saat ditanya awak media di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Jumat (22/12) soal JK yang memutuskan mendukung Anies pada pilpres 2024.

"Kalau Pak JK, kan, memang punya emotional bonding dengan Pak Anies. Ini sejak Pak Anies menjabat sebagai rektor di Universitas Paramadina. Kami memahami hubungan historis tersebut," kata Hasto menjawab awak media, Jumat.

BACA JUGA: Perkara Pencalonan Gibran, DKPP Periksa Ketua KPU Cs

Namun, Sekjen PDI Perjuangan itu mengaku punya satu kepentingan yang sama dengan JK meskipun berada di kubu berbeda pada Pilpres 2024

"Kami punya kepentingan yang sama bagaimana pemilu ini bisa berjalan dengan demokratis tanpa intimidasi, tanpa penggunaan aparatur negara, sehingga netralitas dari seluruh penyelenggara pemilu, seluruh aparatur negara, politik tanpa intimidasi, itu yang menjadi concern bersama dengan Pak Jusuf Kalla," kata Hasto.

BACA JUGA: Chico Anggap Kinerja Gibran di Solo Tidak Istimewa, Ada Bukti Dokumen Negara

Sebelumnya, JK resmi menyatakan mendukung kandidat nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) pada Pilpres 2024.

Toh, kata JK, Anies itu termasuk muridnya di dunia politik dan cepat belajar untuk menyelesaikan setiap problem.  

"Saya mengerti bahwa Anies cepat mengerti persoalan dan memberi dasar pengetahuan untuk menyelesaikannya," kata dia di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (19/12).

JK mengatakan Indonesia membutuhkan sosok presiden yang memahami soal ekonomi.

Terlebih lagi, kata dia, ekonomi dunia menjadi tidak terkendali menyusul konflik dan perang antarnegara, sehingga Indonesia membutuhkan pemimpin yang paham dasar-dasar ekonomi.

"Dunia lebih sulit lima tahun akan datang, ekonomi dunia sulit akibat perang di Gaza, Ukraina, belum lagi China dan Amerika yang saling bertentangan," ujar JK. (ast/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Viral Ajudan Hajar Sopir Truk, Bupati Kutai Barat FX Yapan Minta Maaf


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler