JK Minta Jurkam Golkar Hati-Hati Soal Isu Korupsi

Senin, 27 Januari 2014 – 06:11 WIB

JAKARTA - Elektabilitas sejumlah partai yang anjlok setelah kadernya tersangkut kasus korupsi adalah data yang tidak terbantahkan. Mantan Ketua Umum DPP Partai Golongan Karya Jusuf Kalla (JK) menyatakan, jika tidak dikelola dengan baik, kasus korupsi kader partai akan terus membawa nama partai dan berimbas kepada menurunnya kepercayaan pemilih riil.
 
Hal itu disampaikan JK saat menjadi pemateri dalam pendidikan dan pelatihan (diklat) juru kampanye nasional (Jurkamnas) di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu (26/1). JK menyatakan, semua partai yang tersangkut korupsi menunjukkan adanya penurunan kepercayaan publik melalui berbagai survei. "Kita semua tahu (efek kasus korupsi) kepada Demokrat dan PKS," ujar JK saat menyampaikan materi.
 
Menurut JK, tidak hanya kepada partai. Semua institusi, lembaga, dan pribadi akan terpengaruh jika terseret kasus korupsi. Karena itu, dalam rangka pemenangan pemilu, setiap kader tidak perlu menanggapi kasus korupsi secara reaktif. "(Kasus korupsi) harus diterima dengan cara yang baik. Tidak dengan intervensi, tidak juga dengan pembiaran," ujarnya memberikan kata kunci.
 
Dia menegaskan, setiap partai yang menang tidak hanya disebabkan program kampanyenya. Justru, kata JK, kemenangan partai terjadi karena dipercaya akan keberadaan anggotanya di legislatif dan eksekutif. Track record atau rekam jejak individu menentukan kepercayaan publik.
 
"Siapa yang bisa memberikan harapan di tingkat mikro, itu akan membawa kumpulan mikro ke tingkat nasional," katanya.

JK menambahkan, partai tidak boleh kehilangan kepercayaan dari publik. Sebab, hal itu berakibat fatal bagi keterpilihan partai. "Jadi, politik itu akhirnya adalah kepercayaan," tandasnya. (bay/c4)

BACA JUGA: Pilih Jeda atau Nyalon di Daerah Lain

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Pantau Daerah Pemilik Dana Bansos Fantastis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler