jpnn.com - JAKARTA -- Sebagian publik meragukan sosok HM Prasetyo yang dipilih Presiden Joko Widodo sebagai Jaksa Agung menggantikan Basrief Arief. Pasalnya, meskipun mantan jaksa, Prasetyo juga adalah seorang politikus di Partai Nasdem. Ia terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019.
Menjawab keraguan publik itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa Prasetyo dipilih karena kemampuannya. Bukan berdasarkan jatah partai.
BACA JUGA: Pengangkatan Prasetyo Dicurigai Untuk Amankan Kasus Transjakarta
"Senang tidak senang itu adalah demokrasi. Soal Jaksa Agung itu berdasarkan kapasitas, tidak berdasarkan pilihan partai," kata JK di Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat, (21/11).
Menurut JK, sudah banyak menteri yang juga berasal dari partai politik. Jika memang sosok tersebut profesional dan mampu, ia menyakini layak untuk dipilih. Nama Prasetyo sebelumnya tidak disodorkan Presiden ke KPK. Menurut JK, Presiden hanya menghormati asas praduga tak bersalah.
BACA JUGA: Ini Tiga Kecacatan Penunjukan Prasetyo sebagai Jaksa Agung
"Kita juga menghormati asapraduga tak bersalah. Kita tidak boleh dugaan. Harus ada buktinya," tegas JK.
JK sempat dikabarkan tidak setuju dengan penunjukkan Prasetyo. Saat dikonfirmasi hal itu, ia menampiknya.
BACA JUGA: Kasus Wisma Atlet Sumsel, KPK Periksa Seorang Perempuan
"Apa saya ada hak untuk setuju atau tidak setuju? kalau orang berpengalaman pasti mampu dong. kita bicara kemampuan," tandas JK. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaksa Agung Baru Diminta Perjelas Status Hukum IM2
Redaktur : Tim Redaksi