JK Rambut Baru, Stelan Jas Lama

Minggu, 19 Oktober 2014 – 01:14 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Dua hari jelang pelantikannya, Wakil Presiden Terpilih, Jusuf Kalla mencukur rapi rambutnya. Tukang cukur langganan JK, Abdul latief begitu hafal dengan model kesukaan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini. Itu sebabnya, Latief yg sudah menjadi langganan JK sejak satu tahun terakhir tidak perlu banyak tanya dan JK pun tak perlu harus mengarahkannya.      

Latief dengan rapi dan sangat santun menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu kurang lebih 45 menit disertai sesekali JK bertanya pada tukang cukurnya tentang kesehariannya. JK puas dan Latief bergerak membersihkan sisa-sisa rambut yang melengket dibaju dan leher JK. Kemudian JK beranjak dan berterima kasih atas pekerjaan Latief. Soal berapa imbalannya, Latief ogah menyebutkannya.
      
Usai mencukur JK, Latief mengatakan, bersyukur dan bangga dipercaya memotong rambut orang nomor dua di republik ini. Bapak berusia 58 tahun ini mengaku, enaknya mencukur JK lantaran semua dipercayakan dan tidak banyak aturan. Selain itu, dia mengaku mencukur JK tidak tegang karena diiringi dengan berbincang sederhana. Tidak jauh berbeda dengan pelanggannya di Royal Barber Shop miliknya yang terletak di Kompleks Pertokoan Jakarta Selatan.
      
Aktivitas JK kemarin selain mencukur adalah mengikuti gladi pelantikannya di gedung MPR/DPR RI, Senayan Jakarta Selatan. Ini dilakukan untuk pemantapan guna kelancaran pelantikan dirinya sebagai wapres untuk kedua kalinya. Sebagaimana diketahui, JK adalah tokoh yang mampu menjadi wapres pada dua presiden yang berbeda. Bahkan JK disebut-sebut sebagai satu-satunya didunia yang mampu melakukannya.
        
Namun, JK tetaplah JK. Kesederhanaan dan lebih menitikberatkan setiap aktivitasnya pada hal substansi. Salah satu buktinya, JK ternyata tidak menjahit stelan jas baru untuk pelantikannya. Dia mengaku hanya akan menggunakan jas lama yang selama ini dia gunakan. JK memang sangat jarang menggunakan jas dalam aktivitasnya. Kecuali pada aktivitas kenegaraan atau kebangsaan.
      
Bahkan saat menjadi wapres di era Susilo Bambang  Yudhoyono (SBY), JK mengaku menggunakan jas hanya saat pelantikan dan saat akan meninggalkan istana wapres 2009 lalu. Dia menyebut, stelan jas yang dia miliki juga hanya beberapa potong saja dan jarang dia gunakan. Tapi, Senin, 20 Oktober, JK akan kembali menggunakan jasnya setelah terakhir kali dia pakai saat mengikuti debat capres babak pertama di Balai Sarbini Jakarta.
      
Saat ditanya mengapa tidak menjahit jas baru, JK mengatakan, mau bagaimana menjahit sementara sibuk setiap hari. Selain itu, dia menganggap tidak perlu baru. Jas lama pun jadi kata JK. Hal terpenting menurutnya adalah mempersiapkan diri mengabdi pada masyarakat. "Mau jahit bagaimana jas. Pakai yang lama saja," kata JK singkat menjawab pertanyaan wartawan.
        
Selainn itu, JK mengaku menyebar 70 undangan untuk rekan, sahabat, dan keluarganya dalam pelantikan nanti. Tidak perlu banyak-banyak kata JK. Pelantikaan menurutnya hanya seremonial yang ditegaskan dalam Undang-undang sebagai bagian dari tahapan menduduki jabatan ini. Dengan demikian, harus diikuti rangkaiannya. "Apa yang akan dilakukan setelah pelantikan itu penting. Menyiapkan kabinet dan sebagainya," tambah dia.
        
Selain persiapan pelantikan, JK juga mempersiapkan diri untuk kesehatannya. Itu sebabnya, dia juga mengurangi aktivitasnya jelang pelantikan. JK lebih banyak beristrahat di kediamannya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan. Juga kerap berada di Jalan Lembang Nomor 9, Menteng Jakarta Pusat. Tetapi meskipun di rumah, JK tetap menerima beberapa koleganya dan melayani media yang meminta waktu untuk berwawancara. (arm)

BACA JUGA: Baru 20 Pemda Serahkan Hasil Lengkap Verifikasi Honorer K2

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadikan Buku Karya Relawan untuk Panduan Menagih Janji Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler