jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendapat kesempatan untuk menjadi pembicara dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri 2018 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (23/1). Di hadapan para peserta rapim, JK menyampaikan pesan agar Pemilu 2019 bisa berjalan lancar.
Menurut politikus Partai Golkar itu, Pemilu 2019 nanti akan menjadi yang terumit di dunia. Sebab, pemilu legislatif dan pemilu presiden digelar bersamaan.
BACA JUGA: Ini Komentar Pak JK soal Lodewijk Paulus Jadi Sekjen Golkar
“Di dunia ini tahun yang akan datang, tahun 2019, pileg bersamaan dengan pilpres disatukan itu adalah pemilu yang terumit di dunia ini," kata JK di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Selasa (23/1).
JK menambahkan, setiap pemilu di Indonesia memang selalu diikuti banyak partai. "Kira-kira juga tahun yang akan datang ini (Pemilu 2019) sekitar 12 partai," sebutnya.
BACA JUGA: Sebaiknya Golkar Segera Cari Pengganti JK untuk Pilpres 2019
Mantan ketua umum Partai Golkar itu menambahkan, Pemilu 2019 akan menjadi yang paling rumit lantaran sistemnya dan banyaknya kontestan. Namun, tahapan itu harus dilalui karena bagian dari sistem demokrasi yang dipilih.
"Demokrasi pada dasarnya adalah dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Demokrasi pada dasarnya ialah masyarakat memilih perwakilannya, memilih pemimpinnya secara langsung," ujarnya.
BACA JUGA: Jokowi-Cak Imin Diyakini Mampu Membangun Indonesia Timur
JK lantas membandingkan pemilu di Indonesia dengan di Filipina, Pakistan dan India. Menurut dia, pemilu di Filipina maupun Pakistan dan India kerap menimbulkan konflik dan kerusuhan.
"Kalau pemilu di Filipina, kalau tidak meninggal 20, 30, sampai 50 orang bukan Pemilu namanya. Begitu juga di Pakistan selalu timbulkan konflik, di India juga timbul konflik," tuturnya.(mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Mega Rayakan Ultah, Ini Ajakannya ke Jokowi-JK
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan