JK Sesalkan Gema Surau Berkurang

Kamis, 22 November 2012 – 11:09 WIB
PADANG--Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) M Jusuf Kalla menyesalkan kurang bergemanya semangat kembali ke surau di kalangan generasi muda.Hal ini dikarenakan pengaruh perkembangan teknologi yang semakin pesat. Untuk menimalisir hal tersebut, maka masjid atau mushalla harus  difungsikan secara aktif kembali, sehingga tidak hanya menjadi tempat peribadatan semata.

"Kebiasaan kembali ke surau ini sudah mulai berkurang atau nyaris hilang. Dulu saat magrib datang, anak-anak langsung ke surau. Sekarang, setelah shalat magrib, anak-anak langsung makan dan menonton televisi.Sehingga, malas untuk datang ke surau," ujar Jusuf kalla saat pelantikan Ketua DMI Sumbar Yulius Said  Dt Tan Basa, periode 2012 sampai 2017 di auditorium Sumbar, kemarin (21/11)
 
Ia mengatakan, dulunya generasi muda  sibuk mengaji,sekarang generasi muda sibuk main facebook. Memang, generasi muda memiliki kemajuan  yang pesat saat ini, namun kemajuan itu menghambat kemajuan yang lainnya.

" Salah satu caranya adalah  dengan memakmurkan masjid. Namun tak hanya masjid saja yang dimakmurkan, tapi masjid juga harus memakmuekan masyarakat.Jika masyarakat kehidupannya bagus, maka otomatis  masjidnya juga bagus,"ucapnya.

Katanya,masjid tak hanya  dapat dijadikan tempat peribadah saja, namun juga dapat difungsikan untuk kegiatan lainnya.Dulunya masjid atau mushalla merupakan tempat mengaji, tempat bersilat, tempat diskusi dan tempat bertukar pikiran.

"Jadi untuk memakmurkan masjid, kita mesti, menjadikan masjid sebagai tempat aktifitas masyarakat, pendidikan dini PAUD, TPA/MDA, Posyandu, tempat ekonomi, berbelanja. Kita berharap nanti di masjid-masjid besar di seluruh Indonesia mesti ada kantor perbankan ataupun koperasi disekitarnya," ucapnya

Ditambahkan Ketua Dewan Masjid Indosia (DMI) Sumbar Yulius Said Tan Dt Tan Baso,saat ini begitu banyak masjid yang indah-indah di Sumbar, namun kebersihan toilet dan tempat wudhunya berbanding terbalik dengan kemegahan masjid.Tak hanya itu saja,kemegahan masjid juga tak sebanding dengan banyaknya para jamaah yang mengunjunginya.Katanya, pekarangan masjid luas, tapi gersang.

"Persoalannya tak hanya di situ saja,banyak anak-anak yang tidak bisa membaca Alqur"an. Kami pernah melakukan survey dari 500 anak, hanya 20 orang anak yang lancar membaca Alqur"an dan sisanya masih mengeja," ucapnya

Katanya, banyak murid kelas 5 atau 6 SD yang tidak bisa membaca Alqur"an .Kondisi ini juga terjadi pada pelajar SMP dan SMA. "Perda No 3 Tahun 2009 tentang Pendidikan Alqur"an di Sumbar perlu di revisi lagi.Karena usianya sudah hampir lima tahun .Sehingga dapat mengakomodir persoalan-persoalan yang ada di masyarakat, saat ini," tuturnya

Gubernur Irwan Prayitno berjanji akan mendukung kegiatan DMI dalam mengemakan kembali kembali ke surau dan memakmurkan masjid." Kita akan mendukung dengan baik semua program kegiatan MDI Sumatera Barat sesuai dengan kondisi anggarakan dan kesempatan yang ada. Memakmurkan masjid merupakan upaya kita, agar masyarakat terberdayakan dalam setiap pembangunan, selain dalam menjalani ibadah secara sungguh-sungguh," ucapnya

Seluruh bupati /walikota se Sumbar  telah memberikan perhatian yang baik dalam kegiatan keagamaan, termasuk terhadap pembangunan rumah ibadah, musahalla dan masjid." Keseriusan ini terlihat tingkat aktifitas pemerintah daerah dengan berbagai program yang telah mereka lakukan," tuturnya. (ayu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Natal, Waspadai Isu Menyesatkan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler