jpnn.com - WAKIL Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mendatangi keluarga korban di Posko Terminal 2 Bandara Internasional Juanda kemarin (29/12). Turut bersamanya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Gubernur Jatim Soekarwo, dan beberapa pejabat lainnya.
Rombongan Wapres tiba di posko pukul 15.10. Dia disambut General Manager PT Angkasa Pura I Trikora Harjo, pemilik maskapai AirAsia Tony Fernandes, Kepala Basarnas Jatim Agus Hernanto, serta pejabat Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim. JK - sapaan Jusuf Kalla - sempat berdialog dengan Tony sebelum masuk pintu X-ray. Tidak diketahui pasti topik yang mereka bicarakan.
BACA JUGA: KPU Antarkan Award ke Rumah Habibie
Tidak lebih lima menit, rombongan JK masuk ke ruang tunggu keluarga korban. Pria yang menjabat Wapres dua kali itu langsung disambut haru. Banyak yang berebut salaman dengan mantan ketua umum Partai Golkar tersebut. JK pun menyambut sambil berusaha menenangkan mereka.
Dalam ruangan tertutup itu, JK menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ucapan belasungkawa disampaikan sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Peristiwa yang menimpa pesawat AirAsia QZ8501 adalah duka banyak orang.
BACA JUGA: Berbekal Kecanggihan si Bongsor
"Kami berharap semua keluarga yang ditinggalkan tetap sabar," tuturnya.
JK meyakinkan keluarga korban bahwa pencarian terus berlangsung. Saat ini tim sudah bergerak di lapangan. Tim dari luar negeri juga sudah bergabung dengan Basarnas, TNI, dan Polri. Harapannya, secepatnya pesawat yang ditumpangi 155 penumpang itu ditemukan.
BACA JUGA: AirAsia QZ8501 Hilang, Penumpang Pesawat Anjlok 26 Persen
JK yang didampingi Mufidah Kalla juga meminta masyarakat percaya kepada tim yang bergerak di lapangan. Pemerintah mengerahkan semua tenaganya untuk menemukan pesawat tersebut. Tidak ada batasan waktu pencarian. Targetnya harus ketemu.
"Sampai kapan pun. Tapi, kami harap secepatnya," ujar JK.
Setelah menerima penjelasan JK, warga mendapatkan kabar terakhir upaya pencarian yang dilakukan tim di lapangan. Saat ini semua armada, baik udara maupun laut, dikerahkan. Sekarang pencarian sudah memasuki titik koordinat hilangnya pesawat.
JK mengungkapkan, batas waktu pencarian pesawat tidak bisa ditentukan. Hal tersebut melihat kenyataan bahwa pesawat Malaysia Airlines MH370 belum ditemukan hingga kini, Lion Air baru ditemukan dua bulan kemudian, dan pesawat yang hilang lainnya.
"Sudah 30 kapal laut turun, puluhan pesawat udara, dukungan dari negara berdatangan. Kita terus berupaya dan melakukan yang terbaik dan maksimal," katanya.
"Pemerintah tidak akan pernah putus asa dalam mencari keberadaan AirAsia QZ8501 dan tak akan berikan batas waktu sampai kapan pun itu," tegasnya.
Terkait layanan kepada keluarga penumpang, JK meminta pusat informasi pesawat dipindahkan ke Hotel Ibis. Permintaan tersebut disampaikan JK dalam pertemuan tertutup dengan keluarga korban.
Perintah itu menanggapi keluhan seorang keluarga korban, yakni Ebent, yang mengaku kelelahan bila crisis center tetap ditempatkan di Terminal 2 Bandara Juanda. Namun, perintah JK tersebut tidak terlaksana. Sebab, setelah bertemu JK, keluarga penumpang sepakat bahwa pos informasi tetap ada di Juanda.
Ketua Basarnas Jatim Agus Hernanto memerinci, pencarian terbagi dalam empat area. Semua tim bergerak di area masing-masing. Sampai sekarang pihaknya masih menunggu informasi dari tim di lapangan.
"Begitu ada informasi, langsung kami sampaikan," ucapnya.
Kabarnya, pencarian mengalami kesulitan. Cuaca di perairan Teluk Kumai kemarin sore buruk. Agus membenarkan informasi tersebut. Namun, dia tidak bisa memerinci berapa kecepatan angin dan ketinggian gelombang.
"Kami masih menunggu kabar dari Jakarta," katanya.
Agus menyatakan, tim di lapangan menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Bila cuaca baik, pencarian dilaksanakan semaksimal mungkin. Namun, ketika cuaca memburuk, pencarian dihentikan. Bagaimanapun, tutur dia, upaya pencarian tetap mempertimbangkan keselamatan tim yang lain. (riq/c9/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Basarnas Perluas Lokasi Pencarian AirAsia QZ8501
Redaktur : Tim Redaksi